Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2018, 16:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SRINAGAR, KOMPAS.com - Dua orang bersenjata dilaporkan melakukan penyerbuan ke rumah sakit di Kashmir, India, di mana milisi Pakistan tengah menerima perawatan.

Diberitakan AFP Selasa (6/2/2018), serangan itu bertujuan untuk membebaskan seorang tawanan kelas kakap yang tengah dirawat di sana.

Deputi Irjen Polisi, Ghulam Hassan Bhat berkata, akibat serangan itu, seorang petugas polisi tewas.

Kejadian itu terjadi di Rumah Sakit Shri Maharaja Hari Singh di Srinagar yang merupakan ibu kota Kashmir.

Para penyerang yang merupakan pemberontak Pakistan itu menyasar Naveed Jutt, seorang tokoh pemberontak Pakistan yang ditahan di Kashmir sejak 2014.

"Para pemberontak menyerang polisi yang menjaga Jutt, membunuh seorang petugas, dan melarikan diri bersama tawanan menggunakan sepeda motor," kata Bhat dalam keterangan resmi.

Baca juga : Kashmir Kembali Memanas, Polisi Tembak Mati Empat Orang

Selain seorang polisi tewas, aksi dua pemberontak tersebut juga membuat petugas lainnya terluka, dan berada dalam kondisi kritis.

Bhat melanjutkan, insiden yang terjadi di siang hari waktu setempat itu menimbulkan kepanikan di antara pasien maupun staf rumah sakit.

"Syukurlah, tidak ada satu pun dari mereka yang dilaporkan terluka," beber Bhat kembali.

Kini, polisi tengah memburu para pelaku beserta Jutt. AFP melansir, Jutt adalah salah satu komandan milisi Lashkar-e-Taiba (LeT).

Kelompok itu dikenal aktif di Kashmir, dan secara rutin menyerang 500.000 prajurit India yang ditempatkan di teritori Himalaya.

Serangan yang dilakukan LeT membuat India menuduh Pakistan sengaja melatih, mempersenjatai, dan menempatkan LeT di Kashmir.

Sejak deklarasinya sebagai wilayah berdaulat pada 22 Oktober 1947, Kashmir sering mendapat pemberontakan.

Penguasa monarki di sana, Maharaja Hari Singh kemudian meminta bantuan kepada India.

Permintaan tersebut disanggupi dengan syarat, Singh bersedia menyerahkan kendali Kashmir kepada Delhi. Singh kemudian menekan Traktat Persetujuan pada 26 Oktober 1947.

Traktat itu mendapat penolakan dari mayoritas rakyat Kashmir yang menginginkan bergabung dengan Pakistan.

Adapun LeT menjadi kelompok pemberontak yang dituduh menjadi dalang serangkaian insiden maut di India.

Salah satu yang terbesar adalah Pembantaian Mumbai pada November 2008. Saat itu, 160 orang dilaporkan tewas.

Baca juga : Peziarah Hindu di Kashmir Diserang Militan, 7 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com