Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ratusan Anjing Korban Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl

Kompas.com - 06/02/2018, 14:29 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


KIEV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina berupaya menghidupkan kembali kawasan bekas pembangkit tenaga nuklir Chernobyl yang meledak pada 1986.

Sejak itu, kawasan tersebut bak kota mati tanpa kehadiran manusia. Namun, keriuhan suasana kota Pripyat berusaha dibangkitkan oleh ratusan anjing peliharaan yang bertahan.

Anjing-anjing tersebut merupakan keturunan dari induk sebelumnya yang ditinggalkan setelah bencana nuklir. Penduduk dilarang membawa hewan kesayangan mereka ke tempat yang aman.

The Guardian pada Senin (5/1/2018) melaporkan kehidupan para anjing tanpa pemilik yang tetap ramah terhadap kehadiran manusia.

Baca juga : Ukraina Segera Hidupkan Kembali Kawasan Chernobyl

Salah satu pemandu, Igor, tanpa kekhawatiran bermain lempar tongkat dengan anjing. Dia melemparkan batang kayu itu ke arah pepohonan. Hewan berkaki empat itu berhasil membawanya kembali ke Igor.

Dia juga melemparkan beberapa bola salju yang langsung disambut oleh anjing tersebut.

"Ini namanya Tarzan. Dia terjebak di zona eksklusi. Ibunya terbunuh oleh serigala," katanya.

"Para pemandu sering datang ke sini untuk bermain dengannya, sperti melempar tongkat," tambahnya.

Tarzan tidak sendirian. Ada sekitar 300 anjing liar yang hidup di zona seluas 2.600 km persegi. Mereka hidup di antara rusa besar, lynx, kelinci, dan serigala yang juga menemukan zona itu sebagai rumah.

Baca juga : Dibuka! Hostel Pertama di Kota Hantu Chernobyl

Setelah bencana Chernobyl pada 1986, kota Pripyat dan desa-desa sekitarnya ditinggalkan oleh penduduknya. Mereka tidak diperbolehkan membawa hewan peliharaan.

Beberapa keluarga yang patah hati harus berpisah dengan anjingnya, menuliskan catatan di pintu rumah yang mereka tinggalkan.

"Jangan membunuh Zhulka kami. Dia anjing yang baik," begitu tulisnya.

Tak ada belas kasih bagi anjing. Pasukan dikirim untuk menembak hewan tersebut. Tapi, beberapa berhasil selamat dan menciptakan kawanan anjing di zona terlarang.

Kehidupan tidak mudah di kawasan Chernobyl. Tidak hanya harus bertahan di tengah musim dingin, tapi kawanan anjing harus terkena kenaikan tingkat radiasi di bulunya.

Hal itu membuat harapan hidup mereka semakin pendek. Beberapa anjing sanggup hidup di atas enam tahun.

Anak anjing yang hidup di kawasan Chernobyl, Ukraina. (Solo East via The Guardian) Anak anjing yang hidup di kawasan Chernobyl, Ukraina. (Solo East via The Guardian)

Maskot Chernobyl

Anjing-anjing berkeliaran hingga mencapai pos pemeriksaan zona. Penjaga membuatkan gubuk kecil untuk tempat tinggal para anjing. Ada juga yang sampai ke kafe lokal terdekat.

Nampaknya mereka menyadari bahwa kehadiran manusia berarti ada makanan.

Kawanan anjing dijadikan maskot Chernobyl tidak resmi. Hewan-hewan ini menyambut pengunjung di dekat kafe, seperti di Cafe Desyatka.

Pemandu wisata Chernobyl, Nadezhda Starodub mengatakan pengunjung kafe menyukai keberadaan anjing.

"Sebagian besar menganggap mereka lucu, tapi beberapa berpikir mereka mungkin terkontaminasi dan tidak menyentuhnya," katanya.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Reaktor Nuklir Chernobyl Meledak

"Tidak ada peraturan yang melarang pengunjung untuk berinteraksi dengan anjing," ucapnya.

Sementara anjing mendapatkan makanan dan bermain dengan pengunjung, kesehatan mereka secara rutin diperiksa oleh Clean Futures Fund, sebuah organisasi non-profit Amerika Serikat.

Mereka menyuntikkan vaksin rabies, parvovirus, distemper, dan hepatitis ke tubuh hewan-hewan itu.

Salah satu pendiri Clean Futures Fund, Lucas Hixson berharap jumlah anjing dapat dikendalikan sehingga mudah dalam memberi perawatan jangka panjang.

"Hal ini akan membuat Chernobyl lebih aman untuk anjing, tapi juga untuk para pekerja dan pengunjung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com