"Dibandingkan dengan populasi AS di Jepang, warga kita di Korsel tidak mempunyai sistem pertahanan udara yang canggih," kata Cha.
Akibatnya, warga AS di Korsel yang jumlahnya hampir sama dengan Pittsburgh terancam jadi korban pembalasan Kim.
Namun, karena tulisannya, Cha dikabarkan tidak jadi diangkat sebagai Duta Besar AS untuk Korsel.
Keputusan tersebut langsung disayangkan oleh pengamat kebijakan nuklir, Catherine Dill. "Pembatalan status Cha menunjukkan AS butuh sosok yang bisa mendukung opsi militer," ujarnya kepada South China Morning Post.
Sebelumnya, Trump selalu mengancam bakal "membumihanguskan" Korut jika tidak melakukan denuklirisasi.
Baca juga : AS Lakukan Tes Rahasia Sistem Anti-rudal Balistik, Gagal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.