Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Ledakkan Gedung Putih, Pria Ini Berakhir di Penjara

Kompas.com - 02/02/2018, 15:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


WICHITA, KOMPAS.com - Petugas kepolisian Kansas, Amerika Serikat, menahan seorang pria yang mengancam akan meledakkan Gedung Putih.

Dokumen pengadilan menunjukkan warga Wichita, Kansas, bernama Brandon Koss (31) telah dimasukkan ke jeruji besi pada Rabu (31/1/2018).

Dia ditahan atas tuduhan mengancam keselamatan Presiden AS Donald Trump.

Dilansir dari Newsweek, Kamis (1/2/108), Koss dilaporkan menelepom kediaman dan tempat kerja presiden sekitar pukul 04.45 pada 26 Januari 2018.

"Saya akan meledakkan Gedung Putih," katanya kepada operator telepon.

Baca juga : Imbas Shutdown, Gedung Putih Ganti Pesan Suara

Koss juga menggunakan kata-kata kotor saat berbicara dengan operator telepon Gedung Putih yang sedang bertugas.

Secret Service atau Satuan Pengawal Presiden AS melacak panggilan tersebut dan seorang agen dikirim untuk mendatangi rumahnya. Saat itu, Koss berada di rumah, tapi tidak membuka pintu.

Kemudian, agen menghubungi Koss melalui telepon. Dalam perbincangan itu, Koss mengaku telah menghubungi Gedung Putih untuk melaporkan kasus terorisme dan bukannya mengancam.

Kini, dia menjadi tahanan federal dan persidangannya digelar pada Jumat (2/2/2018) waktu setempat.

Baca juga : Ponsel Pribadi Resmi Dilarang di Gedung Putih

Ancaman untuk meledakkan Gedung Putih pernah terjadi sebelumnya. Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 pernah merilis video yang merayakan insiden teror di Paris.

Mereka juga menyerukan serangan teror selanjutnya akan menargetkan Gedung Putih.

Penyanyi Madonna di peringatan Women's March di Washington DC pada bulan lalu juga menyatakan kemarahan atas terpilihnya Trump menjadi presiden.

"Ya, saya pernah memikirkan untuk meledakkan Gedung Putih. Tapi saya tahu itu tidak akan mengubah apapun," katanya.

Dua hari kemudian dia menulis di Instagram-nya baga dia tidak mempromosikan kekerasan.

"Saya tidak menyerukan kekerasam dan sangat penting bagi masyarakat untuk mendengar dan memahami pidato saya secara keseluruhan," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com