GU DAR PYIN, KOMPAS.com - Sejumlah penduduk etnis Rohingya yang menempati desa-desa di negara bagian Rakhine, Myanmar, telah dibantai dan dikubur di lima kuburan massal.
Sekitar 400 orang dilaporkan telah dibunuh oleh tentara Myanmar.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (1/2/2018), laporan investigasi AFP menunjukkan kesaksian penduduk bagaimana tentara melepaskan tembakan ke arah sekelompok pria yang sedang memilih anggota untuk tim sepak bola lokal, di desa Gu Dar Pyin.
Salah satu korban selamat, Noor Kadir menemukan enam orang temannya terkubur di dua kuburan massal yang terpisah. Dia mengatakan mayat korban hanya bisa dikenali dari warna celana pendek mereka.
Baca juga : Pengungsi Rohingya di Kamp Bangladesh Terancam Terkena Banjir
Pembunuhan massal itu diyakini terjadi pada 27 Agustus 2017 dan para tentara berusaha menyembunyikan bukti kekejaman mereka.
Video yang ditayangkan Associated Press mengindikasikan percobaan penggunaan asam untuk memusnahkan jenazah tersebut.
Sisa-sisa yang terkandung di dalam kuburan dangkal naik ke permukaan, setelah hujan deras. Korban yang selamat dari pembantaian merekam bukti-bukti itu.
Phil Robertson dari Lembaga HAM mengatakan hasil laporan tersebut menjadi pertaruhan bagi masyarakat internasional untuk menuntut pertanggungjawaban dari Myanmar.
"Sekarang waktunya Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk serius mengidentifikasi dan menaikkan sanksi ke militer Myanmar, serta tentara harus bertanggung jawab atas kejahatan hak asasi manusia," katanya.
Baca juga : Psikolog: Anak-anak Rohingya Trauma dan Takut Kembali ke Myanmar
Yanghee Lee dari Badan PBB urusan HAM mengatakan laporan pembunuhan dan pembuangan mayat menandai adanya genosida.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.