Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Militer China Jatuh saat Latihan, 12 Tentara Tewas

Kompas.com - 01/02/2018, 22:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

GUIZHOU, KOMPAS.com - Sebuah kecelakaan pesawat militer saat latihan dilaporkan terjadi pada awal pekan ini. Menyebabkan setidaknya 12 anggota angkatan udara militer China meninggal dunia.

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengkonfirmasi insiden tersebut, yang terjadi di provinsi Guizhou, di barat daya China pada Senin (29/1/2018).

Pernyataan resmi tidak menerangkan jumlah korban pasti maupun jenis pesawat yang mengalami kecelakaan. Namun sumber dari angkatan udara, dilansir SCMP, menyebut setidaknya 12 tentara meninggal.

Sementara pesawat yang mengalami kecelakaan adalah pesawat jenis pengisi bahan bakar yang merupakan modifikasi dari pesawat angkut Y-8 milik angkatan udara.

Baca juga: Militer China Berambisi Jadi yang Terbaik di Dunia Pada 2050

"Ada 12 orang, pria dan wanita di dalam pesawat dan tidak berhasil menyelamatkan diri saat pesawat tersebut jatuh," kata sumber tersebut.

"Tidak ada sistem pelontar kursi pada pesawat itu, sehingga pilot maupun kru pesawat hanya bergantung pada parasut yang ada di pesawat."

"Namun mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakannya dan melompat keluar. Pesawat jatuh begitu cepat," tambahnya.

Kecelakaan yang terjadi tidak lama setelah insiden sebelumnya, di mana jet tempur J-15 yang jatuh pada bulan lalu, memunculkan kekhawatiran di angkatan udara China.

Sementara dari Kementerian Pertahanan yang dihubungi, Kamis (1/2/2018), menolak memberikan tanggapan terkait insiden yang baru saja terjadi maupun situasi kekhawatiran tersebut.

Sumber lain di angkatan udara menyebutkan, insiden pesawat militer yang terjadi baru-baru ini sebagai akibat armada yang kurang sempurna.

"Kita harus menyadari adanya kesenjangan fatal antara pelatihan tempur angkatan udara dengan pengembangan pesawat," kata sumber kedua itu.

"Baik pesawat Y-8 maupun J-15 memiliki sejumlah permasalahan, termasuk mesin, desain pesawat, dan keduanya merupakan modifikasi," tambah dia.

Baca juga: Pangkalan Militer China di Afrika Resmi Beroperasi

Tapi alih-alih melakukan lebih banyak uji coba penerbangan, pilot justru didorong untuk langsung menerbangkan pesawat tersebut meski tidak sempurna.

Desakan itu salah satunya dikarenakan misi politik untuk membangun kekuatan pasukan siap tempur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com