Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdebat Panas tentang Stalin, Dua Jurnalis Rusia Berkelahi

Kompas.com - 01/02/2018, 18:17 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah diskusi tentang Joseph Stalin dan perannya dalam sejarah Rusia di sebuah stasiun radio memanas berujung perkelahian dua orang jurnalis senior.

Insiden ini terjadi di studio Radio Komsomolskaya Pravda pada Selasa tengah malam lalu. Dua jurnalis Maksim Shevchenko (51) dan Nikolai Svanidze (62) didaulat menjadi pembicara.

Keduanya kemudian mendiskusikan sebuah pertanyaan terkait apakah Stalinisme bisa dikatagorikan sebagai sebuah "penyakit".

Di satu titik, Svanidze, yang dikenal dengan pandangannya yang liberal, mengatakan sebelum Perang Dunia II, Stalin sudah menghancurkan Uni Soviet sembari menghina rekan diskusinya.

Baca juga : Dituduh Terlibat Propaganda Teroris, Lima Jurnalis Turki Dihukum Penjara

Shevchenko, yang pandangan politiknya sejalan dengan komunisme, membalas dan menyebut Svanidze sebagai "penghasut yang tak bisa diperbaiki".

Shevchenko juga menuding Svanidze menghina kenangan para tentara Uni Soviet yang gugur dalam perang melawan Nazi Jerman.

Setelah pernyataan itu, Svanidze berdiri dan menghampiri Shevchenko lalu langsung meninju wajahnya.

Tak terima ditinju, Shevchenko membalas dan kedua jurnalis senior itu langsung terlibat dalam perkelahian di dalam studio.

Perkelahian itu kemudian disiarkan banyak media Rusia dan kedua jurnalis tersebut akhirnya meminta maaf secara publik.

Kepada stasiun televisi 360 TV, Shevchenko mengatakan, dia menyesalkan kejadian tersebut dan perdebatan intelektual semacam itu seharusnya tak memicu perkelahian.

Baca juga : Tewas Kecelakaan, Jenazah Jurnalis India Diangkut Pakai Truk Sampah

"Namun, inilah situasi terkini di Rusia, ada perpecahan di masyarakat dan emosi selalu mudah terbakar," kata dia.

Sementara kepada harian Komsomolskaya Pravda, Svanidze mengatakan, ini adalah kali pertama dia terlibat konflik personal dengan Shevchenko.

"Saya meminta maaf karena tak bisa mengendalikan emosi," ujar Svanidze.

Sementara itu, sekretaris pers Partai Komunis Rusia Aleksandr Yushchenko mengatakan, perilaku Svanidze tak sesuai dengan reputasinya.

Yushchenko menambahkan, Shevchenko juga salah karena memulai perkelahian karena tak bisa menanggapi argumen Svanidze.

"Orang mulai saling hantam saat mereka sudah kehabisan kata untuk berargumen," ujar Yuschenko.

Kontroversi soal diktator Uni Soviet Joseph Stalin kerap menjadi perdebatan hangat di Rusia.

Baca juga : Ini Media Raksasa Singapura, 1 Hari 1 Jurnalis Bikin 100 Berita...

Awal Januari, Kementerian Kebudayaan Rusia melarang film komedi Inggris "The Death of Stalin" beredar di bioskop-bioskop negeri itu.

Kementerian mengatakan film itu mengandung sejumlah informasi tak bisa diungkapkan di wilayah Federasi Rusia meski tak menjelaskan secara detil mengenai masalah ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com