Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2018, 11:32 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Anadolu


KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi memperingatkan lawan politiknya yang menyerukan boikot terhadap pemilihan umum presiden tahun ini.

Sebelumnya, politisi partai oposisi menyerukan aksi boikot pada pemilu presiden Mesir 2018, menyusul adanya penangkapan dan intimidasi kepada kandidat lainnya.

"Waspadalah. Apa yang terjadi 7 atau 8 tahun lalu, tidak akan terjadi lagi di Mesir," kata Sisi, saat peresmian pembukaan pembangunan produksi gas bumi Zohr, seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (31/1/2018).

Pernyataan Sisi tersebut merujuk pada peristiwa Revolusi Arab atau Arab Spring yang dianggap sebagai kebangkitan dunia Arab.

Baca juga : Tokoh Oposisi Mesir Serukan Boikot Pemilihan Presiden 2018

Kala itu, revolusi di Mesir menggulingkan presiden Hosni Mubarak. Kemudian, Mohammed Mursi menjadi presiden pertama yang terpilih secara popular di Mesir.

Namun, dia dipenjara dan dijatuhi hukuman mati setelah kudeta yang dipimpin oleh Sisi.

"Akan ada tindakan lain terhadap siapa saja yang berpikir akan mengacaukan keamanan Mesir," ucapnya.

"Mesir hanya akan dibangun dengan kerja keras dan pencapaian nyata, bukan dari kinerja politik dan retorika," tambah Sisi.

Baca juga : Berniat Jadi Capres, Mantan Jenderal di Mesir Malah Ditangkap

Dia juga menyerukan agar media berhati-hati dalam meliput masalah yang berkaitan dengan keamanan nasional Mesir.

Pernyataan Sisi dilontarkan sehari setelah sejumlah politisi oposisi, termasuk mantan kandidat presiden Hamdeen Sabbahi, menyerukan pemboikotan terhadap pemilihan presiden pada Maret 2018.

Sebanyak tiga kandidat lainnya juga mundur dari pencalonan. Pekan lalu, komisi pemilihan umum Mesir membatalkan pencalonan mantan kepala staf angkatan darat, Sami Anan.

Jaksa militer memanggil Anan untuk diinterogasi atas dugaan penyimpangan terhadap hukum militer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Anadolu
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com