Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Jual Kantor Kedubesnya di Thailand Senilai Rp 7 Triliun

Kompas.com - 31/01/2018, 19:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris mengumumkan telah menjual kantor kedutaan besarnya yang ada di Bangkok, Thailand.

Diwartakan BBC Rabu (31/1/2018), Kementerlan Luar Negeri menyatakan, kantor tersebut dijual dengan harga 420 juta poundsterling Inggris, atau sekitar Rp 7,6 triliun.

The Guardian melaporkan, kantor tersebut dibeli oleh konsorsium bernama Hongkong Land, dan menjadi penjualan terbesar dalam sejarah pemerintah Inggris.

Patung Ratu Victoria yang ada di dalam kantor tetap dipertahankan. Namun, Tugu Peringatan yang ada di sana bakal dipindahkan.

Kantor kedubes di Bangkok itu mulai dibangun sejak 1922. Saat itu, Inggris membeli tanah seluas 3,6 hektar, dan mulai membangun bangunan seperti yang dikenal saat ini.

Baca juga : Ternyata, Keluarga Kerajaan Inggris Punya Grup WhatsApp

Nantinya, Duta Besar Brian Davidson beserta staf Kedubes Inggris bakal berkantor di salah gedung yang berada di pusat Bangkok pada 2019.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menyatakan, dana dari penjualan tersebut bakal dipakai untuk membiayai kantor kedubes Inggris di seluruh dunia.

Di antaranya, memasang kabel listrik baru di kedubes Paris, Perancis, memperbaiki kantor Kairo, Mesir, dan membeli bangunan tambahan di New Delhi, India.

"Inggris merupakan salah satu pemain utama di politik dunia. Saya ingin memastikan para diplomat kami bisa bekerja dengan efektif," tegas Johnson.

Sebelumnya, Johnson mengeluhkan dana yang diterima kementeriannya begitu sedikit sebagai akibat dari kebijakan pemotongan anggaran.

Sementara di sisi lain, anggaran untuk membiayai Departemen Pembangunan Internasional semakin membengkak.

Karena itu, Johnson berusaha mencari tambahan dana tanpa harus melanggar peraturan internasional.

"Di tengah semakin sulitnya kondisi finansial yang ada, kami mengambil keputusan sulit agar Inggris tetap mempertahankan kehadirannya di politik dunia," tutur Wakil Menteri Luar Negeri, Simon McDonald.

Baca juga : Wapres AS: Kedubes AS Sudah Ada di Yerusalem Sebelum Akhir 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com