Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Turki di Suriah Hancurkan Kuil Berusia 3.000 Tahun

Kompas.com - 30/01/2018, 18:32 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

DAMASKUS, KOMPAS.com - Serangan udara Turki terhadap milisi bersenjata Kurdi di wilayah utara Suriah menghancurkan sebuah kuil kuno berusia 3.000 tahun.

Kuil dari peradaban Hittite baru di Ain Dara itu dibangun pada sekitar 1300 SM dan amat dikenal dengan patung-patung singa dan Spinx-nya.

Lembaga Pemantau HAM Suriah (SOHR), Senin (29/1/2018) mengatakan, serangan udara Turki setidaknya menghancurkan 60 persen peninggalan bersejarah itu.

Sejumlah foto yang dirilis SOHR memperlihatkan bagian-bagian kuil kuno itu yang sudah berubah menjadi puing-puing.

Baca juga : Para Relawan Inggris dan AS Siap Bantu Kurdi Melawan Tentara Turki

Pemerintah Suriah mengecam aksi Turki yang menghancurkan peninggalan kebudayaan kuno itu.

"Serangan ini menunjukkan kebencian dan perilaku barbar rezim Turki terhadap identitas Suriah dan terhadap masa lalu, masa kini, dan masa depan rakyat Suriah," demikian pernyataan Kementerian Kepurbakalaan Suriah.

Pemerintah Suriah juga khawatir serangan militer Turki yang diberi nama Operasi Batang Zaitun itu akan menghancurkan 40 desa kuno di wilayah Afrin.

Padahal, desa-desa yang sudah ada sejak abad pertama masehi itu sudah masuk ke dalam daftar warisan kebudayaan dunia yang ditetapkan UNESCO.

Serangan terhadap kuil kuno di Ain Dara ini merupakan contoh terakhir hancurnya situs bersejarah di Suriah akibat perang yang sudah berlangsung tujuh tahun.

Kota kuno Palmyra sebelumnya juga dihancurkan ISIS. Mereka menghancurkan banyak peninggalan bersejarah saat menduduki kota tua tersebut.

Nasib serupa juga menimpa kota Aleppo yang sebagian besar wilayahnya hancur akibat pertempuran.

Baca juga : Pasukan Peshmerga Siap Bantu Kurdi Suriah Menghadapi Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com