Kremlin langsung menanggapi beredarnya daftar tersebut dengan menyatakan bahwa AS tengah berusaha menghancurkan hubungan baik dengan mereka.
"Secara formal, kedua negara mempunyai hubungan. Namun, ikatan itu terancam bubar dengan munculnya daftar tersebut," kecam Vladimir Dzhabarov, Wakil Ketua Komite Federasi Bidang Luar Negeri kepada Russian Today.
Sementara Wali Kota Moskwa, Sergey Sobyanin, berujar AS hanya memberi kesempatan Rusia untuk semakin bersatu.
"Perlakuan mereka (AS) kepada kami hanya akan membuat kami semakin kuat, tidak terpecah," tegas Sobyanin.
Baca juga : Putin: Kim Jong Un Menang Ronde Pertama dari Trump
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.