Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Desa di Inggris Digegerkan Aksi Perampokan Bitcoin

Kompas.com - 30/01/2018, 08:17 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


MOULSFORD, KOMPAS.com - Perampok bersenjata masuk ke rumah keluarga seorang trader Bitcoin dan memaksanya untuk mentransfer mata uang digital tersebut.

Dengan menodongkan senjata, empat perampok masuk ke rumah Danny Aston (30), di desa Moulsford, South Oxfordshire, Inggris. Perampokan yang mengegerkan itu disebut sebagai aksi perampokan Bitcoin pertama di Inggris.

Polisi menerima panggilan darurat mengenai perampokan tersebut pada Senin (29/1/2018) pukul 09.40 pagi waktu setempat.

Perampok juga sempat mengikat seorang perempuan dan membiarkan bayinya berada di kereta dorong di luar rumah.

Baca juga : Lakukan Prinsip Ini agar Tidak Merugi karena Demam Bitcoin

Mereka memaksa Aston untuk mentransfer Bitcoin. Namun, belum diketahui jumlah pasti Bitcoin yang dirampok. Sebagai informasi, nilai satu Bitcoin setara dengan 8.000 poundsterling atau Rp 150,5 juta.

Sebelumnya, Aston tinggal di rumah yang tersembunyi senilai 800.000 poundsterling atau Rp 15 miliar untuk menjalankan bisnis Bitcoin.

Juru bicara kepolisian setempat mengatakan tidak ada yang terluka parah saat insiden perampokan terjadi.

"Investigasi masih pada tahap awal, namun kemungkinan insiden ini sudah direncanakan sebelumnya," katanya.

Baca juga : Korsel Terapkan Pajak Tinggi untuk Pusat Penukaran Bitcoin dkk

Aston tinggal bersama rekan bisnisnya, Amy Jay. Sebelumnya, Aston bekerja di Trayport, sbeuah perusahaan perangkat lunak keuangan yang berbasis di London.

Pada Juni 2017, dia mendirikan perusahaan mata uang digitalnya, sbeelum lonjakan nilai terbesar Bitcoin.

Aston dan Jay terdaftar sebagai direktur perusahaan Aston Digital Currencies dan perusahaan Butler Hosting.

Aksi perampokan tersebut membuat geger desa yang sebelumnya hidup dalam kedamaian.

"Semua orang terkejut. Kami pikir kami tinggal di tempat yang lebih aman, dan kemudian peristiwa ini terjadi. Semua orang ketakutan," kata seorang warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com