Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Menari Porno, 10 WNA di Kamboja Terancam Hukuman Penjara

Kompas.com - 28/01/2018, 15:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


PHNOM PENH, KOMPAS.com - Pihak berwenang Kamboja telah menahan 10 warga negara asing karena diduga telah bernyanyi dan menari secara erotis.

Dilansir dari AFP,  gerombolan turis tersebut terancam hukuman setahun penjara dengan tuduhan melakukan aksi pornografi.

Mereka dijadwalkan menghadiri sidang di pengadilan pada Minggu (28/1/2018) pagi waktu setempat, setelah polisi melakukan penangkapan tersebut pada Kamis (25/1/2018), di sebuah vila, di Siem Reap.

Duong Thavry, kepala departemen anti-perdagangan manusia dan perlindungan remaja di Siem Reap, mengatakan beberapa orang asing yang ditangkap merupakan ekspatriat.

Baca juga : PM Kamboja Tunjuk Menantunya Jadi Wakil Kepala Kepolisian Nasional

Sementara, yang lainnya adalah turis yang telah tinggal di negara tersebut selama beberapa bulan.

"Kami menindak mereka karena melakukan aktivitas yang bertentangan dengan budaya kami," katanya.

Polisi nasional Kamboja mengatakan di situsnya bahwa pihak berwenang telah menahan enam warga Inggris, dua orang Kanada, seorang Selandia Baru dan satu pelaku kewarganegaraannya tidak diidentifikasi.

Mereka ditangkap karena "bernyanyi dan menari secara pornografi", kata polisi dalam unggahan di laman web pada akhir pekan.

Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan, warga Inggris yang ditangkap di Kamboja, berjumlah lima orang, bukan enam.

Baca juga : Di Kamboja, Beli Air Mineral Saja Pakai Dollar AS...

Para wisatawan yang mengunjungi Angkor Wat biasanya menginap di Siem Reap, yang memiliki sejumlah hotel dan bar serta klub malam.

Pada 2016, manajemen kawasan wisata itu mengatakan akan melarang turis mengenakan pakaian minim.

Taman Arkeologi Angkor, sebuah situs warisan dunia, berisi sisa-sisa ibu kota Khmer yang berbeda, yang berasal dari abad 9 sampai abad 15.

Kawasan tersebut merupakan daya tarik wisata paling populer di Kamboja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com