Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gym di Sri Lanka Pasang Iklan yang Dianggap Seksis

Kompas.com - 26/01/2018, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

COLOMBO, KOMPAS.com - Sebuah pusat kebugaran di daerah perkotaan Sri Lanka menuai kritik dari masyarakat setempat.

Penyebabnya terletak pada papan reklame yang dipasang Osmo Gym di Kotte, sebuah kota satelit yang dekat dengan Colombo, pada pekan lalu.

Dilaporkan BBC Jumat (26/1/2018), Osmo memasang iklan tentang tong berwarna biru disertai tulisan "Ini Bukanlah Bentuk yang Diinginkan Perempuan".

Masyarakat Kotte langsung bereaksi dengan berbagai tagar "#BoycottOsmo" hingga mendesak gym tersebut agar menurunkan papan iklannya.

Aktivis bernama Marisa de Silva berkata, iklan tersebut tidak sekadar seksis, namun juga mempermalukan tubuh perempuan.

Baca juga : Pinarello Minta Maaf Setelah Iklan Sepeda Terbarunya Dianggap Seksis

"Sebab, iklan tersebut memaksa agar perempuan mengikuti bentuk tubuh sempurna, yang belum tentu mereka sukai," kata Silva.

Silva melanjutkan, dia bersama aktivis perlindungan perempuan melakukan tindakan agar reklame tersebut bisa diturunkan.

Antara lain dengan melobi Harsha de Silva, menteri yang menangani urusan konstituen di Kotte.

"Saya telah meminta agar Dewan Kota Kotte bisa menurunkan reklame itu. Saya tidak akan menoleransi kata-kata semacam itu di Kotte," ujar Harsha di Twitter.

Reklame itu diturunkan, dan aktivis perempuan mempunyai inisiatif untuk memasang sebuah spanduk dengan tulisan "Tidak Ada Ruang bagi Seksisme". Kalimat tersebut ditulis dalam bahasa Sinhala, Tamil, dan Inggris.

Harsha langsung memposting spanduk tersebut di akun Twitternya.

"Ha ha, lihat ini! Aktivis perempuan Sri Lanka menempatkan ini di bekas reklame. Saya senang sudah membantu," ujar Harsha di caption-nya.

Adapun Osmo kemudian mengeluarkan keterangan resmi bahwa mereka tidak bermaksud menyinggung perempuan.

Dalam keterangannya, Osmo menyatakan iklan tersebut didasarkan pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di laporan WHO itu, perempuan Sri Lanka lebih berpeluang menderita kegemukan, obesitas, diabetes, hingga pergerakan tubuh yang lambat dibanding pria.

Baca juga : UU Seksis, Mungkinkah Anak dari Wanita Yordania Jadi Warga Negara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com