KAIRO, KOMPAS.com — Pengacara hak asasi manusia terkemuka di Mesir, yang menjadi harapan terakhir sebagai lawan Presiden Abdel Fatah el-Sisi dalam pemilihan presiden 2018, mengundurkan diri.
Khalid Ali menyatakan, kondisinya saat ini tidak memungkinkan terselenggaranya pemilu yang adil.
"Kami mengumumkan keputusan untuk tidak ikut dalam pemilu dan tidak akan mengajukan pencalonan," kata Ali dalam konferensi pers di Kairo, Rabu (24/1/2018).
Pemungutan suara pemilu presiden Mesir dijadwalkan berlangsung pada 26-28 Maret 2018.
Ali merupakan pemimpin oposisi yang mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012. Kini, dia menghadapi hukuman penjara yang dapat menghambat kemampuannya secara formal dalam pemilu presiden.
Baca juga: Berniat Jadi Capres, Mantan Jenderal di Mesir Malah Ditangkap
Dia menerima hukuman penjara tiga bulan atas tuduhan melanggar norma kesusilaan dalam sebuah demonstrasi.
Ali mengatakan kepada media lokal, kasus tersebut dibuat karena dia berencana mencalonkan diri sebagai presiden.
Penarikannya dari pemilu mendatang terjadi beberapa jam setelah Sisi mengajukan surat pencalonannya secara resmi ke badan pemilihan umum nasional.
Sisi merupakan seorang mantan panglima militer. Dia memimpin kudeta militer pada 2013 terhadap pendahulunya yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi.
Dia terpilih menjadi presiden setahun kemudian dan sekarang sedang mencari masa jabatan empat tahun kedua.
Baca juga: Mesir Bakal Pilih Presiden Baru pada Maret 2018
Sebelumnya, mantan kepala staf angkatan darat Mesir, Sami Anan, ditahan setelah mengumumkan niatnya mencalonkan diri sebagai presiden.
Dia dituduh melanggar kode etik militer Mesir dengan mencalonkan diri untuk jabatan tersebut tanpa izin dan memalsukan dokumen.
Anan dianggap sebagai pesaing tertinggi bagi Sisi. Dia dituduh secara terang-terangan menghasut untuk melawan angkatan bersenjata Mesir. Menurut laporan yang beredar, dia telah dibawa ke kantor kejaksaan militer di Kairo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.