Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Dilaporkan Menahan Bantuan Kemanusiaan ke Rakyat Yaman

Kompas.com - 24/01/2018, 14:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Arabiya

SANA'A, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, dikabarkan menghentikan aktivitas 36 organisasi kemanusiaan, baik dari negara Arab maupun komunitas internasional.

Keputusan tersebut dinyatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan yang dilantik Houthi, Abdulaziz al-Dailami.

Diwartakan Al Arabiya Selasa (23/1/2018), Dailami menegaskan bahwa ke-36 lembaga tersebut harus tunduk kepada permintaan yang diberikan oleh Houthi.

"Mereka boleh bekerja hanya ketika Houthi memberi mereka izin," ujar para pekerja kemanusiaan di Yaman dalam laporannya.

Sementara misi kemanusiaan PBB di Yaman melaporkan, milisi Houthi sering memberi daftar orang miskin kepada para pekerja penyalur bantuan di Yaman demi uang 450.000 riyal Yaman.

Baca juga : Setelah Houthi, Pemerintah Yaman Terancam Hadapi Perlawanan Baru

Jumlah tersebut sama dengan Rp 23,9 juta. Mereka menerima uang tersebut setiap bulan.

Namun, di daftar tersebut, Houthi hanya menyertakan anggota mereka alih-alih rakyat Yaman yang benar-benar membutuhkan.

Setelah minyak gula, atau tepung itu mereka peroleh, maka Houthi bakal menjualnya ke toko di Sana'a.

Selain itu, Houthi juga mengancam bakal menyerbu sejumlah perusahaan swasta jika tidak memberi dana sesuai dengan yang mereka inginkan.

Al Arabiya melansir, dana yang dikumpulkan oleh Houthi mencapai 57 juta dolar AS, atau Rp 759,7 miliar.

Laporan tersebut melanjutkan, Houthi bakal mengeksekusi siapa saja yang tidak taat kepada perintah mereka.

Kantor Pusat Bantuan dan Kemanusiaan Raja Salman mengeluarkan data, sepanjang 2015-2017, Houthi dilaporkan menyerang organisasi atau bantuan kemanusiaan di Yaman.

Serangan itu terbagi dalam 16 kasus, antara lain penculikan pembunuhan, pemerkosaan, dan menyandera 65 kapal, 124 konvoi bantuan, dan 625 isi kapal kemanusiaan.

"Berbagai serangan itu membuktikan Houthi melakukan telah melakukan penjarahan terhadap bantuan kemanusiaan," ujar Al Arabiya dalam ulasannya.

Tindakan penjarahan bantuan kemanusiaan tersebut merupakan pelanggaran berat karena organisasi kemanusiaan dilindungi oleh hukum internasional.

Perang yang telah terjadi di Yaman telah menewaskan hampir 10.000 orang, dan membuat 3,1 juta orang mengungsi.

Selain itu, konflik tersebut turut menimbulkan wabah kolera yang diperkirakan menewaskan 2.219 orang sejak April 2017.

Baca juga : Bantu Rakyat Yaman, Saudi Transfer Dana Rp 26 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com