Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Wanita Korut yang Ledakkan Pesawat Korsel Beberkan Kisahnya

Kompas.com - 24/01/2018, 13:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

Pada November 1987, Kim tiba-tiba dipanggil pulang ke Pyongyang dan diputuskan dia sudah siap untuk menjalankan misi berbahaya.

Penugasan itu diterima Kim pada tengah malam langsung dari pemimpin tertinggi dinas intelijen Korea Utara.

Setelah menerima pengarahan, Kim dan rekan prianya, Kim Seung Il, dikirim ke Vienna, Austria, dengan menyamar sebagai pasangan asal Jepang.

Di ibu kota Austria itulah kedua agen Korea Utara itu mendapatkan bom yang akan ditaruh di dalam sebuah pesawat milik Korean Air.

Baca juga: China Tangkap Tim Pembunuh Korut yang Incar Keponakan Kim Jong Un

"Bom itu berupa sebuah radio Panasonic kecil. Di belakangnya terdapat beberapa baterai. Separuh baterai itu merupakan peledak kimia dan sisanya adalah baterai biasa," papar Kim.

Setelah menerima bom itu, mereka lalu membawa benda berbahaya itu ke Baghdad, Irak.

Namun, saat mereka hendak naik ke atas pesawat Korean Air yang menjadi target, petugas keamanan sempat mengambil baterai itu dari radio.

Kim gugup karena tanpa baterai itu bom berupa radio transistor tersebut tak akan bekerja.

"Saya kemudian mengambil kembali baterai itu, memasangnya kembali, dan menyampaikan keluhan kepada petugas," kenang Kim.

"Saya lalu menyalakan radio itu dan setelah radio menyala, saya katakan kepada petugas bahwa mereka terlalu berlebihan," tambah Kim.

Akhirnya, petugas keamanan mempersilakan Kim membawa radio itu ke dalam pesawat.

"Saya sempat berpikir setelah melihat para penumpang. Saya sempat berpikir bahwa mereka semua akan tewas. Saat itu saya merasa lemah karena memikirkan hal tersebut. Saya melakukan ini demi unifikasi Korea," lanjut Kim.

Kim lalu menaruh radio tersebut di tempat penyimpanan barang di atas kepalanya dan menelan pil untuk menenangkan diri.

Baca juga: Intelijen Korsel Sebut Bibi Kim Jong Un Masih Hidup

Pesawat itu kemudian meninggalkan Baghdad dan melakukan transit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Di kota itulah Kim dan rekannya turun dari pesawat.

Sesaat kemudian penerbangan 858 melanjutkan perjalanannya menuju Seoul. Di atas Laut Andaman, bom radio itu meledak dan mengakibatkan pesawat berisi 115 penumpang itu jatuh ke laut.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com