Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Persilakan Polisi dan Militer Menembaknya jika...

Kompas.com - 23/01/2018, 20:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan mengizinkan militer dan polisi untuk menembaknya.

Duterte mempersilakan para penegak hukum untuk menghentikannya jika dirinya menginginkan menjadi seorang diktator.

"Jika suatu saat saya ingin memerintah lebih lama dan menjadi diktator, tembak saya. Saya tidak bercanda," kata Duterte di hadapan pasukan militer Filipina pada Senin (22/1/2018).

"Jika saya memperpanjang masa jabatan saya meskipun hanya satu hari, saya meminta angkatan bersenjata dan polisi Filipina untuk tidak membiarkan saya ataupun orang lain mengacaukan konstitusi," lanjut Duterte dilansir Russian Time.

Baca juga: Catatan dari Manila: Sikap Keras Duterte dari Istana yang Sederhana

Presiden yang memerintah sejak 2016 itu mengatakan, sudah menjadi tugas militer dan polisi untuk mempertahankan konstitusi yang menetapkan satu masa jabatan presiden Filipina hanya selama enam tahun.

Duterte juga memberikan izin kepada militer maupun polisi menggunakan semua amunisi untuk menghentikannya.

"Adalah tugas Anda (militer dan polisi) untuk melindungi konstitusi dan juga rakyat," kata Duterte dilaporkan Rappler.

Pernyataan tegas Duterte itu disampaikan untuk menyangkal spekulasi yang menyebutkan dirinya berusaha mengubah konstitusi demi dapat menjabat sebagai presiden lebih lama.

Jika menurut undang-undang, maka masa jabatan Duterte sebagai presiden akan berakhir pada 2022.

"Jangan takut saya akan menjadi diktator. Saya tidak mengincar itu. Saya tidak menginginkannya dan tidak menyukainya," kata dia.

Duterte juga sebelumnya telah berjanji akan mundur jika dirinya berada dalam sejumlah kondisi, termasuk jika anggota keluarganya ada yang terlibat korupsi.

Baca juga: Duterte Ancam Larang Wanita Filipina Bekerja ke Kuwait

Presiden Filipina itu dikenal tegas dalam melawan kejahatan, terutama terhadap pengedar narkoba. Dia telah menyatakan perang melawan narkoba dan mengundang kecaman karena dituduh telah menyebabkan lebih dari 7.000 nyawa melayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com