Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Penyelundup 5.000 Ton Sampah Ilegal ke China Diringkus Polisi

Kompas.com - 23/01/2018, 19:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

NANNING, KOMPAS.com - Kepolisian China telah menahan dua kelompok yang dituduh telah melakukan penyelundupan sampah elektronik dan plastik dari Vietnam.

Polisi menahan 11 orang dari dua kelompok penyelundup di wilayah Nanning, provinsi Guangxi di selatan China pada Jumat (19/1/2018) pekan lalu.

Mengutip dari SCMP yang melansir televisi pemerintah CCTV, dua kelompok yang ditahan telah menyelundupkan hingga 5.000 ton limbah plastik dan elektronik sejak Mei 2017.

Setelah dilakukan penggerebekan oleh polisi, sebuah rekaman yang memperlihatkan tumpukan limbah plastik yang dimasukkan dalam karung-karung besar disiarkan oleh televisi pemerintah.

Baca juga: Diserang Impor dari China, Perdagangan Kimchi di Korsel Defisit

Wakil Pemimpin Regu Divisi Anti-penyelundupan Departemen Bea Cukai, Zhang Hu mengatakan, sampah tersebut merupakan bahaya lingkungan utama terhadap persediaan air dan tanah setempat.

"Sampah-sampah ini akan diproses dan dibuat menjadi produk plastik lain atau kantong plastik untuk diedarkan ke pasar domestik," kata Zhang seperti dikutip Nanning Evening News.

Daur ulang sampah dan limbah secara global telah menjadi industri bernilai triliunan dolar.

China telah mengimpor sampah hampir dari seluruh dunia. Namun longgarnya regulasi menyebabkan pencemaran lingkungan dan juga masalah kesehatan.

Selama beberapa tahun belakangan, China menjadi tujuan utama bagi sampah dunia. Pada 2012, sekitar 56 persen dari sampah plastik yang diekspor di seluruh dunia mendarat di China.

Angka lain yang diperoleh BBC memperlihatkan pada 2016, China mengimpor 7,3 juta sampah plastik dari negara-negara maju, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang.

Namun mulai 1 Januari 2018, pemerintah China telah melarang impor untuk 24 macam limbah sampah.

Baca juga: China Larang Impor Sampah Plastik, Inggris Kelabakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com