Dari jumlah tersebut, pelatih setidaknya harus menyertakan tiga pemain Korut dalam setiap pertandingan.
Kebijakan ini yang kemudian diperdebatkan oleh publik Negeri Ginseng. Mereka kecewa karena proposal tersebut bakal "mencuri" kans atlet Korsel untuk bermain.
Sebuah survei yang dilakukan awal Januari memaparkan, 73 persen masyarakat Korsel menyerukan agar tim gabungan itu ditiadakan.
Sebab, tindakan tersebut hanyalah sebuah pertunjukan politik yang dilakukan pemerintah dan mengorbankan atlet negara sendiri.
"Pemerintah Korsel berusaha membuat Olimpiade yang damai sampai harus menuruti apa pun keinginan Korut," sindir harian Dong-A.
Harian itu kembali menulis, warga Korsel yang gemas dengan tim gabungan tersebut bahkan menuduh Korsel berniat untuk menggelar "Olimpiade Pyongyang" alih-alih Olimpiade Pyeongchang.
Baca juga: Tujuh Pejabat Korut Tiba di Korsel, Periksa Panggung Jelang Olimpiade
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.