Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Serang Wilayah Kurdi Suriah, AS dan Perancis Bereaksi

Kompas.com - 22/01/2018, 14:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

AFRIN, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Perancis langsung mengeluarkan pernyataan pasca-Turki memulai operasi militer untuk menghantam kota Afrin yang terletak di utara Suriah.

Dalam operasi bersandi "Olive Branch", Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bakal menghancurkan Unit Perlindungan Rakyat (YPG).

YPG adalah kelompok paramiliter Kurdi Suriah yang diklaim sebagai teroris, dan sering menyerang Turki.

Dilaporkan Al Jazeera Minggu (21/1/2018), Washington meminta Turki agar tidak membatasi operasi militer ke Afrin.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert menyatakan, Menlu Rex Tillerson telah menelepon koleganya Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.

Baca juga : Erdogan Umumkan Serangan ke Wilayah Kurdi Suriah

Tillerson menyatakan agar eskalasi ketegangan di perbatasan Turki-Suriah tidak dibiarkan berlanjut.

"Kami mendesak Turki agar membatasi target operasi militernya, dan menghindari korban sipil," kata Nauert.

Adapun di mata AS, YPG merupakan sekutu efektif dalam memerangi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pernyataan Kemenlu AS keluar setelah Turki dikabarkan telah mengerahkan pasukan daratnya menyeberangi utara Suriah ke Afrin.

Sementara Perancis melalui Menlu Jean-Yves Le Drian meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat.

"Ghouta, Idlib, Afrin. Perancis menyerukan pertemuan darurat dewan keamanan," kata Le Drian di Twitternya.

YPG adalah Pasukan Terlatih
Al Jazeera mewartakan "Operasi Olive Branch" bakal memakan waktu yang sangat lama. Sebab, di Afrin, YPG mempunyai kekuatan sekitar 8.000-10.000 orang pejuang.

Selain itu, YPG adalah kelompok paramiliter yang sangat terlatih karena mereka berpengalaman dalam peperangan melawan ISIS.

"Mereka juga memahami Afrin dengan sangat baik. Meski begitu, Turki juga mempunyai keunggulan di udara," ujar Al Jazeera.

Sementara itu, korban dilaporkan mulai berjatuhan pada dua hari pertama operasi militer.

BBC melansir, empat serdadu Turki dan 10 pejuang dari Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) tewas dalam pertempuran Minggu pagi.

Sementara organisasi Pengamat HAM di Suriah menyatakan, serangan udara Turki menewaskan 11 warga sipil.

Total, Turki telah menewaskan 20 orang di Afrin, tiga di antaranya merupakan anggota YPG, sejak serangan dimulai Sabtu (20/1/2018).

Turki menyanggah laporan tersebut, dan mengatakan semua korban adalah milisi YPG yang dilabeli teroris.

Baca juga : Empat Roket Milisi Kurdi Hantam Kota Kilis di Selatan Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com