WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) resmi berada dalam kondisi penghentian layanan pemerintahan (Shutdown) Sabtu (20/1/2018) waktu setempat.
Shutdown terjadi setelah pemerintah dan Kongres AS tidak sepaham ketika berdiskusi terkait anggaran pemerintah untuk 2018.
Dilansir kantor berita AFP, Gedung Putih meluncurkan pernyataan resmi yang menuding kubu Demokrat sebagai pihak yang paling bersalah atas terjadinya Shutdown.
"Demokrat bertanggung jawab atas 'Schumer Shutdown'," kata Kepala Biro Pers Gedung Putih, Sarah Sanders.
"Schumer Shutdown" merujuk kepada pemimpin minoritas Senat AS asal Demokrat, Chuck Schumer.
Schumer adalah senator yang paling getol memperjuangkan program bagi imigran anak-anak, atau Deferred Actions for Childhood Arrival (DACA).
Baca juga : Setahun Pertama Trump, AS Terancam Shutdown
Dengan adanya program DACA, sekitar 700.000 imigran anak-anak (Dreamer) bakal dilindungi di Negeri Paman Sam.
Pada September 2017, Trump mengumumkan penghentian DACA dengan keputusan bahwa program tersebut bakal berakhir Maret 2018.
Schumer sebelumnya menyatakan, asal pemerintahan Trump dan Republik meloloskan DACA, Demokrat siap mengabulkan apapun keinginan mereka.
Dalam pertemuan empat mata dengan Trump di Gedung Putih, Schumer bahkan siap menjadi pendukungnya untuk anggaran pembagunan tembok perbatasan dengan Meksiko.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.