Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbong Kereta Tokyo Metro Jadi Sasaran Corat-coret Grafiti

Kompas.com - 19/01/2018, 14:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Perusahaan jasa transportasi kereta di Jepang tengah dibuat kesal dengan aksi vandalisme yang menyasar armada kereta mereka.

Bahkan dalam sepekan, telah tiga kali kereta Tokyo Metro menjadi sasaran vandalisme orang tak bertanggung jawab yang membuat coretan grafiti di badan gerbong.

Insiden terakhir dilaporkan pada Kamis (18/1/2018) dini hari, dengan sebuah gerbong kereta Tokyo Metro dicorat-coret saat tengah diparkir di dekat Stasiun Nakano.

Aksi vandalisme diduga dilakukan pada lewat tengah malam, karena grafiti baru ditemukan oleh seorang konduktor kereta saat melakukan pemeriksaan rutin sekitar pukul 5 dini hari.

Baca juga: Ada Retak dan Kebocoran pada Gerbong, Kereta Cepat Jepang Nyaris Celaka

"Kereta jalur Tozai diparkir semalaman di halaman rel stasiun setelah perjalanan terakhir hari itu sekitar pukul 1 dini hari," kata juru bicara Tokyo Metro Takahiro Yamaguchi, dikutip dari Japan Times.

Kereta diparkir di lokasi yang hanya dapat dimasuki petugas dan terlarang bagi penumpang maupun warga.

Namun demikian, Yamaguchi tidak dapat memberi keterangan bagaimana para pelaku dapat memasuki area yang dilarang.

Dua aksi vandalisme sebelumnya menyasar kereta jalur Hibiya Line yang sedang diparkir di Stasiun Naka-Meguro pada Senin (15/1/2018) dan sebelumnya lagi terjadi di Stasiun Yoyogi-Uehara pada Minggu (14/1/2018).

Tokyo Metro telah melaporkan kejadian tak bertanggung jawab tersebut kepada polisi.

Selain itu, gerbong kereta yang dicorat-coret terpaksa ditarik dari rangkaian untuk dibersihkan terlebih dahulu.

Menurut profesor arsitektur perkotaan Universitas Tokyo, Shigeo Kobayashi, motivasi melakukan aksi membuat grafiti pada badan kereta bisa berbeda dengan grafiti jalanan.

"Grafiti itu mungkin dibuat sebagai bentuk promosi diri, ekspresi diri, dan juga kebanggaan," katanya.

Ditambahkannya, tindakan merusak gerbong kereta itu sendiri dianggap sebagai cara untuk memberi isyarat status di dalam komunitas grafiti.

Baca juga: Palsukan Tiket Shinkansen, Perempuan Australia Ditahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com