Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samakan PM Spanyol dengan Hitler, Puigdemont Dikecam

Kompas.com - 18/01/2018, 21:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Manuver politik yang dilakukan mantan Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, untuk menjatuhkan citra pemerintah Spanyol kali ini menuai kecaman.

Penyebabnya, Puigdemont memposting sebuah video berdurasi dua menit di akun Twitternya Rabu (17/1/2018).

Dalam video tersebut, Puigdemont menunjukkan aksi represif yang dilakukan otoritas keamanan Spanyol ketika Catalonia menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober 2017.

Setelah itu, video berlanjut dengan deklarasi kemerdekaan Spanyol yang didengungkan Puigdemont 27 Oktober 2017.

Spanyol, melalui Perdana Menteri Mariano Rajoy, menanggapinya dengan mengaktifkan Artikel 155 Konstitusi 1978.

Artikel tersebut memberi kewenangan penuh kepada Madrid untuk menghapus status otonomi khusus Catalonia, membubarkan pemerintahan di sana, dan menggelar pemilu.

Baca juga : Presiden Tersingkir Catalonia Berpeluang Kembali?

Video itu dilengkapi kicauan bahwa Spanyol hanya mengerti kekerasan, teror, dan mengganggu kedaulatan sebuah wilayah.

Puigdemont berkata, Catalonia bakal tetap tegak untuk memperjuangakan kemerdekan mereka.

"Panjang umur negara, dan panjang umur Catalonia yang merdeka!" demikian kicauan Puigdemont.

Nah, seperti dilansir The Guardian, yang jadi masalah adalah di adegan Rajoy, Puigdemont menyandingkannya dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Selain itu, terdapat adegan pendek diktator Spanyol periode 1939-1975, Jenderal Francisco Franco.

Federasi Komunitas Yahudi Spanyol langsung mengeluarkan pernyataan keras terhadap isi video Puigdemont.

"Penggunaan gambar kejahatan Perang Dunia II ke dalam sebuah video propaganda bohong membuat pesan yang ingin disampaikan jadi tak berguna," kecam kelompok tersebut.

Federasi Komunitas Yahudi Spanyol melanjutkan, mereka tetap mendukung Catalonia menjadi bagian dari Negeri Matador.

Sumber yang dekat dengan Puigdemont menyanggah bahwa politisi 55 tahun tersebut sengaja menyamakan Rajoy dengan Hitler.

"Tuan Puigdemont hanya berusaha menunjukkan kekuatan rakyat ketika referendum 1 Oktober 2017," ujar sumber tersebut.

Adapun Puigdemont sudah berada di Brussels, Belgia, sejak 30 Oktober 2017, atau tiga hari pasca-Spanyol membubarkan pemerintahan Catalonia.

Puigdemont dan empat menterinya memilih mengasingkan diri setelah pemerintah pusat mendakwanya telah melakukan makar, menghasut, dan menyalahgunakan dana publik.

Jika tertangkap dan terbukti bersalah, Puigdemont terancam mendekam di penjara selama 30 tahun.

Baca juga : Krisis Catalonia, Spanyol Merugi Rp 16 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com