BRUSSELS, KOMPAS.com - Manuver politik yang dilakukan mantan Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, untuk menjatuhkan citra pemerintah Spanyol kali ini menuai kecaman.
Penyebabnya, Puigdemont memposting sebuah video berdurasi dua menit di akun Twitternya Rabu (17/1/2018).
Dalam video tersebut, Puigdemont menunjukkan aksi represif yang dilakukan otoritas keamanan Spanyol ketika Catalonia menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober 2017.
Setelah itu, video berlanjut dengan deklarasi kemerdekaan Spanyol yang didengungkan Puigdemont 27 Oktober 2017.
Spanyol, melalui Perdana Menteri Mariano Rajoy, menanggapinya dengan mengaktifkan Artikel 155 Konstitusi 1978.
Artikel tersebut memberi kewenangan penuh kepada Madrid untuk menghapus status otonomi khusus Catalonia, membubarkan pemerintahan di sana, dan menggelar pemilu.
Baca juga : Presiden Tersingkir Catalonia Berpeluang Kembali?
Video itu dilengkapi kicauan bahwa Spanyol hanya mengerti kekerasan, teror, dan mengganggu kedaulatan sebuah wilayah.
Puigdemont berkata, Catalonia bakal tetap tegak untuk memperjuangakan kemerdekan mereka.
"Panjang umur negara, dan panjang umur Catalonia yang merdeka!" demikian kicauan Puigdemont.
Només entenen de por, violència i imposició. Els ensenyarem que no hi ha res que pugui doblegar l'esperit d'un poble lliure, pacífic i democràtic. Recuperem les nostres institucions. Lluitem pel país. Exercim la dignitat. Visca la terra, i visca Catalunya lliure! pic.twitter.com/fz5VRScKVn
— Carles Puigdemont ???? (@KRLS) January 17, 2018
Nah, seperti dilansir The Guardian, yang jadi masalah adalah di adegan Rajoy, Puigdemont menyandingkannya dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.