LONDON, KOMPAS.com - Perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni-Juli mendatang bisa menjadi "sasaran" ISIS akibat peran Rusia dalam kekalahan kelompok militan itu di Suriah.
Kesimpulan itu disampaikan perusahaan analis yang berbasis di Inggris, IHS, Kamis (18/1/2018).
"Sebuah serangan yang sukses di Rusia akan menjadi propaganda besar bagi ISIS, anggota, dan simpatisannya sekaligus menunjukkan ancaman ISIS masih ada meski mereka mengalami kekalahan teritorial," demikian laporan IHS.
Keterlibatan tim nasional Arab Saudi dan Iran dalam turnamen itu, menurut IHS, semakin menjadikan Piala Dunia 2018 menjadi target serangan.
Baca juga : Sepanjang 2017, Ada 20 Jurnalis Afghanistan Dibunuh ISIS dan Taliban
Meski mengalami kekalahan di semua wilayah Irak dan Suriah pada November tahun lalu, ISIS mengklaim telah melakukan serangan besar di Istanbul, London, Manchester, Barcelona, dan Teheran.
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi kini belum diketahui keberadannya meski kekalifahan yang diproklamirkannya pada 2014 sudah ambruk tahun lalu.
Meski kalah di Irak dan Suriah, tetapi sepanjang 2017 jumlah serangan yang diklaim ISIS semakin meningkat dengan korban tewas mencapao 4.500 orang.
Namun, jumlah korban tewas dalam berbagai serangan itu menurun jika dibanding 2016 yang mencapai jumlah 6.500 orang.
"Akibat berada di bawah tekanan teritorial, ISIS kembali bertransisi dengan menjadi kelompok pemberontak," masih kata IHS.
"ISIS melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah dan sasaran non-pemerintah yang mereka anggap musuh di bekas wilayah mereka yang hilang di Irak dan Suriah," kata Matthew Henman, ketua Pusat Pemberontakan dan Terorisme IHS Jane's.
Baca juga : ISIS Deklarasikan Perang Melawan Hamas di Jalur Gaza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.