BARCELONA, KOMPAS.com - Parlemen Catalonia menggelar pertemuan di ibu kota Barcelona Rabu (17/1/2018) waktu setempat.
Ini merupakan pertemuan pertama pasca-pemilu 21 Desember 2017 atas perintah Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy.
Rajoy memerintahkan pemilu ulang setelah membubarkan pemerintahan, dan membekukan status otonomi khusus Catalonia pada 27 Oktober 2017.
Langkah tersebut dilakukan setelah di saat yang sama, Catalonia mendeklarasikan kemerdekannya pasca-referendum 1 Oktober 2017.
Dalam pertemuan pertama parlemen, muncul wacana untuk kembali mengembalikan status presiden tersingkir Catalonia, Carles Puigdemont.
Baca juga : Puigdemont Disarankan Pertimbangkan Lagi Langkah Kembali ke Catalonia
Puigdemont dan empat menterinya bersembunyi di Brussels, Belgia, sejak 30 Oktober 2017 sejak Spanyol membekukan status otonomi Catalonia.
Diberitakan Sky News Rabu (17/1/2018), secara teori, wacana untuk mengembalikan jabatan pemimpin Catalonia kepada Puigdemont bisa terjadi.
Sebab, 70 dari 135 anggota parlemen diisi oleh partai pendukung kemerdekaan.
Apalagi, agenda pertama parlemen Catalonia adalah memilih ketua. Pro-kemerdekaan berusaha menempatkan anggotanya agar kans Puigdemont kembali semakin besar.
Namun, terdapat satu ganjalan utama yang membuat Puigdemont batal menjadi Presiden Catalonia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.