NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India mengakhiri kebijakan yang telah berlangsung puluhan tahun terkait pemberian subsidi kepada ribuan jemaah haji.
Pada Selasa (16/1/2018), menteri urusan minoritas India, Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari kebijakan untuk memberdayakan kaum minoritas secara bermartabat.
"Dana subsidi haji akan digunakan untuk pendidikan anak dan perempuan dari masyarakat minoritas," katanya.
Kebijakan itu merupakan hasil keputusan dari Mahkamah Agung yang telah mengarahkan pemerintah untuk secara bertahap mengurangi subsidi haji dan menghapusnya pada 2022.
Baca juga : Tewas Kecelakaan, Jenazah Jurnalis India Diangkut Pakai Truk Sampah
Banyak kelompok Islam di India justru menyambut baik langkah tersebut.
"Ini sebenarnya tuntutan lama komunitas Islam di India," kata Navaid Hamid, ketua kelompok All India Muslim.
Menurutnya, subsidi haji telah digunakan untuk mengecam komunitas Islam dan untuk menyebarkan kebohongan.
Pada 1954, pemerintah India menawarkan subsidi haji sebesar miliaran rupee kepada masyarakat miskin. Pada 2016, jumlahnya sekitar 75 juta dolar Amerika Serikat atau hampir Rp 1 triliun.
Angka tersebut menurun dari 2013 yang mencapai 100 juta dolar AS atau Rp 1,3 triliun.
Baca juga : Pura-pura Jadi Pembeli, Polisi India Tangkap Penculik Bayi Umur 6 Jam
Subsidi diberikan melalui tarif penerbangan. Subsidi haji juga menjadi pendapatan utama bagi maskapai penerbangan nasional, Air India.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.