Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Bantuan AS, Militer Afghanistan Hanya Bisa Bertahan 6 Bulan

Kompas.com - 16/01/2018, 19:58 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan, militer negerinya hanya mampu bertahan enam bulan menghadapi kelompok-kelompok militan tanpa bantuan Amerika Serikat.

Selama ini, lanjut Ghani, 90 persen anggaran pertahanan Afghanistan merupakan kontribusi Amerika Serikat.

"Kami tak akan mampu membiayai angkatan perang kami selama enam bulan ke depan tanpa bantuan dan kapabilitas AS, karena kami tak mempunyai uang," ujar Ghani dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Minggu (14/1/2018).

Dengan sedikitnya 21 kelompok militan yang beroperasi di Afghanistan, Ghani memperingatkan, teroris bisa menyerang kapan saja.

Baca juga : Sepanjang 2017, Ada 20 Jurnalis Afghanistan Dibunuh ISIS dan Taliban

"Puluhan pengebom bunuh diri sudah dikirim. Ada tempat yang menghasilkan para pengebom bunuh diri. Kami dalam kondisi terkepung," tambah Ghani.

Agustus tahun lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan strategi baru di Afghanistan dan berjanji tetap mendukung militer negeri itu.

Trump juga mengatakan, jumlah personel militer AS di Afghanistan akan ditambah. Saat ini terdapat 14.000 prajurit AS di Afghanistan, termasuk 3.000 orang yang dikirim September lalu.

Keputusan ini melanjutkan keterlibatan AS di Afghanistan selama 16 tahun yang sudah mengakibatkan 2.000 prajuritnya tewas dan menghabiskan biaya perang hingga 700 miliar dolar .

Pekan lalu, sejumlah pejabat militer AS kepada harian The Wall Street Journal mengatakan Pentagon berencana menambah jumlah personel di Afghanistan pada musim semi tahun ini.

Saat itu, setidaknya 1.000 personel penasihat militer akan dikirimkan ke negeri yang terus dirundung perang tersebut.

Pentagon juga dikabarkan menambah jumlah pesawat nirawak (UAV), helikopter, dan kendaraan tempur darat.

Dengan perlengkapan baru itu, AS berharap akhirnya bisa mengalahkan Taliban dan berbagai kelompok pemberontak di Afghanistan.

Baca juga : Bom di Acara Pemakaman Afghanistan Dibawa Melalui Sepeda Motor

Namun, di saat AS berkonsentrasi menghadapi Taliban yang menguasai hampir separuh wilayah Afghanistan, ISIS juga mulai menancapkan kukunya di negeri itu.

Para pengamat memprediksi dengan kemunculan ISIS yang semakin berkembang maka kemungkinan AS mengalahkan mereka dalam waktu dekat amat kecil.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com