KABUL, KOMPAS.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan, militer negerinya hanya mampu bertahan enam bulan menghadapi kelompok-kelompok militan tanpa bantuan Amerika Serikat.
Selama ini, lanjut Ghani, 90 persen anggaran pertahanan Afghanistan merupakan kontribusi Amerika Serikat.
"Kami tak akan mampu membiayai angkatan perang kami selama enam bulan ke depan tanpa bantuan dan kapabilitas AS, karena kami tak mempunyai uang," ujar Ghani dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Minggu (14/1/2018).
Dengan sedikitnya 21 kelompok militan yang beroperasi di Afghanistan, Ghani memperingatkan, teroris bisa menyerang kapan saja.
Baca juga : Sepanjang 2017, Ada 20 Jurnalis Afghanistan Dibunuh ISIS dan Taliban
"Puluhan pengebom bunuh diri sudah dikirim. Ada tempat yang menghasilkan para pengebom bunuh diri. Kami dalam kondisi terkepung," tambah Ghani.
Agustus tahun lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan strategi baru di Afghanistan dan berjanji tetap mendukung militer negeri itu.
Trump juga mengatakan, jumlah personel militer AS di Afghanistan akan ditambah. Saat ini terdapat 14.000 prajurit AS di Afghanistan, termasuk 3.000 orang yang dikirim September lalu.
Keputusan ini melanjutkan keterlibatan AS di Afghanistan selama 16 tahun yang sudah mengakibatkan 2.000 prajuritnya tewas dan menghabiskan biaya perang hingga 700 miliar dolar .
Pekan lalu, sejumlah pejabat militer AS kepada harian The Wall Street Journal mengatakan Pentagon berencana menambah jumlah personel di Afghanistan pada musim semi tahun ini.
Saat itu, setidaknya 1.000 personel penasihat militer akan dikirimkan ke negeri yang terus dirundung perang tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.