Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2018, 16:43 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Enam bulan setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte melarang warganya merokok di ruang publik, perokok semakin jarang terlihat di Manila.

Larangan itu, termasuk yang paling keras di Asia, membuat sejumlah kawasan yang digunakan perokok di pusat kota Manila ditutup.

Di kawasan bisnis Makati, tempat gedung perkantoran, kompleks komersial, dan restoran terkonsentrasi banyak ruang-ruang merokok yang ditutup.

Setidaknya, area untuk para perokok dipindahkan ke sudut yang jauh sehingga membuat para perokok ini merasa terusir.

Baca juga : Putra Duterte Mengundurkan Diri sebagai Wakil Wali Kota Davao

Aia Baretto (28), seorang pekerja di bidang pemasaran online, mengatakan, dirinya kini kesulitan mencari tempat untuk mengisap rokok.

"Aturan ini memang tak menghentikan kebiasaan merokok," ujar Baretto dengan nada sinis.

"Aturan ini mendorong riset untuk mengetahui lokasi tempat merokok di tiap kota, restoran mana yang memiliki area merokok , dan lain-lain," tambah Baretto.

Larangan yang mulai berlaku pada Juli tahun lalu itu melarang warga Filipina merokok di jalanan, restoran, dan transportasi publik.

Para perokok harus melakukan hobinya itu di lokasi yang sudah ditentukan. Dan, jika tertangkap basah, para pelanggar harus siap membayar denda.

Awalnya, meski Filipina telah memiliki aturan untuk membatasi kebiasaan merokok, tetapi warga negeri itu biasanya dengan enteng mengabaikannya.

Mungkin, aturan kali ini lebih efektif karena diterbitkan Presiden Duterte yang memiliki citra amat "brutal" jika menghadapi para pelanggar hukum.

Selain semakin sedikit terlihat para perokok di jalanan, sejauh ini tak ada aksi unjuk rasa menentang aturan tersebut.

Jika larangan ini berhasil mengurangi kebiasaan merokok warga Filipina, maka Duterte yang kerap dikritik karena kebijakannya yang keras, harus dihargai karena menghasilkan sesuatu yang progresif.

Duterte sendiri adalah perokok berat di masa mudanya, tetapi sudah lama dia menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Baca juga : Presiden Duterte Segera Larang Warga Filipina Merokok di Ruang Publik

Saat menjadi wali kota Davao, Duterte juga menerbitkan aturan anti-rokok demi meningkatkan kesehatan warganya. Aturan itu berujung menurunnya kebiasan merokok warga kota.

Sejauh ini memang, secara nasional larangan merokok di ruang publik belum terbukti efektif.

Sebab, pada November lalu, Menteri Kesehatan Francisco Duque III memerintahkan pemerintah lokal untuk mengikuti jejak Davao dan Makati yang keras melarang warganya merokok sembarangan.
 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com