Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2018, 15:41 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KARNATAKA, KOMPAS.com - Kepolisian dan pemerintah distrik Haveri, Karnataka, India dikecam setelah dianggap memperlakukan jenazah korban kecelakaan dengan tidak pantas.

Mounesh Potharaj (28), seorang jurnalis lokal, meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak pohon.

Pada Minggu (14/1/2018), Mounesh baru saja menyelesaikan tugas terakhirnya di stasiun televisi di Karnataka dan akan bergabung dengan media lain di Belagavi.

Namun saat dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya di Gadag, dia mengalami kecelakaan di dekat desa Gunduru di Hanagal. Korban meninggal di tempat kejadian.

Baca juga: Berkelahi di Tengah Penerbangan, Pilot di India Dilarang Terbang

Kasus itu ditangani kepolisian Hangal dan bermaksud memindahkan jenazah korban ke rumah sakit. Namun karena tidak ada ambulans, polisi memutuskan mengangkut jenazah Mounesh menggunakan truk sampah.

Tindakan yang diambil polisi ini langsung mendapat kecaman dari rekan jurnalis di India dan juga keluarga korban.

"Saat kami mengajukan keberatan kepada polisi karena membawa jenazah Mounesh menggunakan truk sampah, mereka tidak mendengarkan kami," kata Nagaraj, paman korban.

Saat dihubungi, Inspektur Polisi Haveri Parashuram mengatakan penyesalannya karena harus mengambil keputusan tersebut.

Dia berdalih, tidak ada pilihan lain untuk membawa jenazah korban karena tidak ada kendaraan lain yang bisa digunakan.

"Tidak dibenarkan untuk membawa jenazah menggunakan truk sampah. Tapi situasi saat itu tidak ada kendaraan lain yang bisa digunakan."

"Kepolisian tidak memiliki kendaraan yang bisa untuk mengangkut jenazah. Dan ambulans rumah sakit juga tidak mau mengangkut jenazah sebelum dibuat laporan pasca-kematian."

"Kami tidak berniat untuk menyakiti perasaan siapapun," kata Parashuram, dikutip dari The News Minute.

Baca juga: Karena Undang-undang Kontroversial Ini, Dokter di India Mogok

Setelah kabar kejadian ini tersebar, Kepala Daerah Karnataka Siddaramaiah telah memerintahkan untuk segera dilakukan penyelidikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com