Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2018, 10:02 WIB

"Bahasa yang saya gunakan dalam pertemuan itu memang keras, tapi saya tidak menggunakan istilah (shithole) itu."


'Anjlok' di semua lini

Pada kuartal pertama 2017, kunjungan turis asing ke AS turun 4,2 persen, jika dibandingkan pada tiga bulan pertama 2013, yang naik 6,4 persen, ketika Barack Obama memulai periode keduanya sebagai presiden.

"Ini bukan pencapaian untuk mengatakan retorika dan kebijakan pemerintahan ini mempengaruhi sentimen di seluruh dunia, mengakibatkan antipati terhadap AS dan mempengaruhi perilaku perjalanan wisata," kata Adam Sacks, pimpinan Tourism Economics.

Perusahaan riset ini mengeluarkan laporan pada September 2017 yang memperkirakan arus masuk wisatawan akan menurun dari Januari sampai Maret 2018 sehingga akan membebani ekonomi AS sekitar 4,2 miliar dolar AS atau Rp 55,9 triliun.

Baca juga : Tak Tahan dengan Kebijakan Trump, Dubes AS di Panama Mundur

Angka tertinggi setiap wilayah menunjukkan kunjungan turis dari negara-negara Timur Tengah turun 32,2 persen. Lalu disusul dari turis dari Afrika yang turun 28,2 persen dan turis dari Amerika latin, terutama Meksiko, turun 14,4 persen.

Sementara perhitungan terpisah yang dilakukan otoritas AS menyebutkan wisatawan asing berkurang sekitar 8 persen. Adapun turis dari Eropa berkurang 2,7 persen.

Kontribusi wisman

Pada 2016, kedatangan wisatawan asing berkontribusi sekitar 212 miliar dolar AS atau Rp 2.824 triliun bagi pertumbuhan ekonomi AS. Nilai itu setara dengan hampir 10 persen dari ekspor negara tersebut.

Pada tahun yang sama, perjalanan dan pariwisata ikut mendongkrak sekitar 8,1 persen pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

Data dari Kementerian Perdagangan AS menunjukkan pendapatan dari kunjungan wisatawan asing telah berkurang. Jumlah pemasukan yang diterima AS dari kunjungan wisatawan asing dari Januari hingga November 2017 sekitar 187 miliar atau Rp 2.492 triliun, anjlok 3,3 persen dibandingkan 2016.

"Kenaikan perjalanan internasional sangat penting bagi tujuan ekonomi Presiden Trump agar pertumbuhan PDB sebesar tiga persen tetap berlanjut," kata Presiden dan CEO asosiasi perjalanan AS, Roger Dow dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Uni Afrika: Trump Harus Minta Maaf atas Komentarnya

Bagaimanapun, turunnya kunjungan turis asing ini sudah dirasakan oleh tempat-tempat di kawasan pedesaan AS yang selama ini menjadi kunjungan tetap para turis.

Dalam pernyataan baru-baru ini, biro pariwisata kota New York telah merevisi secara mendasar perihal prediksi kunjungan wisatawan asing.

Dari yang semula diperkirakan berjumlah 400.000 kunjungan sebelum pemilihan Presiden Trump, tapi saat ini diperkirakan anjlok hingga 300.000 kunjunganturis asing.

Hasil penelitian lainnya memperkirakan Los Angeles dapat kehilangan sekitar 800.000 kunjungan wisatawan asing pada 2019 nanti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com