Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Mayon di Filipina Siap Meletus, 12.000 Penduduk Dievakuasi

Kompas.com - 15/01/2018, 12:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


LEGAZPI, KOMPAS.com - Otoritas Filipina mengeluarkan peringatan level waspada atau awas terkait Gunung Mayon yang diperkirakan dapat meletus dalam beberapa hari ke depan.

Dilansir ada AFP, Senin (15/1/2018), lebih dari 12.000 orang diminta untuk meninggalkan zona 7 kilometer dari gunung.

Gempa vulkanik dan batu-batu yang berjatuhan telah mengguncang puncak Mayon dalam 24 jam terakhir. Selain itu, muntahan lumpur berbahaya dan awan panas beracun juga mengancam kawasan sekitar gunung.

"Sangat berbahaya bagi penduduk yang tinggal di sekitar gunung dan menghirup abunya," kata Claudio Yucot, kepala kantor pertahanan sipil setempat.

Baca juga : Pertama dalam Sejarah, Gunung Api Tak Aktif di Papua Niugini Meletus

Menurutnya, hujan yang terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan puing-puing endapan di lereng Mayon bisa mengalirkan lahar.

Gunung Mayon memiliki bentuk kerucut yang hampir sempurna, terletak sekitar 330 km dari Manila.

Sejumlah erupsi dan runtuhan batu terjadi pada akhir pekan lalu. Kawah tersebut juga mulai bercahaya pada Minggu (14/1/2018) malam.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menyatakan tanda bercahaya itu merupakan pertanda aktivitas pembentukan kubah lava baru.

Baca juga : Benarkah Gunung Api di Islandia Akan Segera Meletus?

Lava terakhir mengalir dari Mayon pada 2014. Saat itu, sebanyak 63.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Kepala Philvolcs, Renato Solidum, menyatakan lahar dari yang ditumpahkan oleh Gunung Mayon lebih cair sehingga alirannya bisa mencapai lebih jauh ke bawah.

"Kami melihat kemiripan dengan letusan di mana fase pertama dari aktivitas dimulai dengan aliran lava dan memuncak pada bagian yang berbahaya. Itulah yang ingin kami monitor," katanya.

Baca juga : Ilmuwan Prediksi Letusan Besar Gunung Api Terjadi 17.000 Tahun Sekali

Gunung Mayon memiliki ketinggian dengan sejarah panjang mengenai letusannya yang mematikan.

Empat turis asing dan pemandu wisata lokal tewas ketika Mayon meletus pada Mei 2013.

Pada 1814, lebih dari 1.200 orang terbunuh saat aliran lava mengubur kota Cagsawa.

Ledakan Mayon pada Agustus 2006 tidak menewaskan penduduk secara langsung. Namun, empat bulan kemudian, angin topan menghantam lumpur vulkanik dari lereng Mayon sehingga menyebabkan longsor dan menewaskan 1.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com