Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2018, 13:26 WIB
|
EditorErvan Hardoko

PATNA, KOMPAS.com — Pemerintah Negara Bagian Bihar, India, memerintahkan Tim Investigasi Khusus (SIT) menyelidiki kasus pemerkosaan tiga biarawati oleh sekelompok pria.

"Tindakan keras akan dijatuhkan kepada pelaku. Saya sudah memerintahkan SIT menyelidiki insiden ini. Ini adalah insiden yang amat serius," kata Wakil Kepala Kepolisian Magadh Range, Vinay Kumar, Sabtu (13/1/2018).

Sejumlah laporan menyebut, pemerkosaan itu terjadi di Sant Kutir Ashram, sebuah tempat retret keagamaan di Distrik Nawada, Desember, tetapi baru dilaporkan ke polisi pada 4 Januari.

Penyebab keterlambatan laporan ini karena para korban sudah pergi meninggalkan daerah itu karena ancaman pembunuhan dari para pelaku pemerkosaan yang merupakan relawan di tempat retret itu.

Baca juga: Menyamar Jadi Biarawati, 2 Perempuan Rampok Bank

Menurut para korban, mereka sedang memasak makanan di kamar saat tersangka mengetuk pintu.

Saat para korban membuka pintu kamar, muncul beberapa pria yang langsung menodong para biarawati itu dengan menggunakan pistol.

Para korban mengaku, mereka kemudian diikat dan dikunci di dalam kamar sebelum dibawa ke kamar-kamar yang berbeda lalu diperkosa.

Para korban menyebut, dari 10 orang yang terlibat perkosaan, lima orang adalah para relawan di tempat retret tersebut.

"Kami mengenali lima pelaku dan kami bisa mengidentifikasi lima lainnya jika bisa melihat wajah mereka," ujar korban kepada polisi.

Para korban memang tinggal di tempat retret itu selama beberapa dekade dan sudah bepergian ke banyak tempat untuk memberikan pelayanan keagamaan.

Baca juga: 4 Biarawati Diborgol lalu Ditembak di Kepala, Paus Fransiskus Angkat Bicara

Para korban juga mengatakan kepada polisi bahwa ini adalah kasus perkosaan kedua di tempat yang sama.

Sebelumnya, dua gadis diperkosa di sebuah tempat retret lain di Desa Pithaur di distrik yang sama. Salah satu korban hingga saat ini belum ditemukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com