Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Korsel: Kim Jong Un Dilindungi 1.000 Pilot Kamikaze

Kompas.com - 13/01/2018, 19:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Menyingkirkan Kim Jong Un dari tampuk kekuasaannya tidak akan semudah menyingkirkan pemimpin negara lain semisal Saddam Hussein di Irak.

Mantan wakil panglima AD Korea Selatan Letnan Jenderal Im Bum-chun mengatakan, Kim Jong Un tak hanya dilindungi rakyatnya yang telah "dicuci otak" tetapi juga ribuan personel pasukan berani mati.

Di antara prajurit berani mati itu, kata Bum-chun, terdapat 1.000 pilot jet tempur yang siap menjalankan misi bunuh diri atau Kamikaze.

Selain itu, adanya aturan wajib militer membuat semua laki-laki di Korea Utara wajib bergabung dengan militer minimal 11 tahun dan perempuan setidaknya enam tahun.

Baca juga : Putin: Kim Jong Un Menang Ronde Pertama dari Trump

"Ini tak seperti menyingkirkan Saddam Hussein. Menyingkirkan Kim Jong Un jauh lebih sulit," kata Bum Chun dalam forum Policy Exchange di London, Inggris, seperti dikabarkan harian The Times.

Harian The Times menambahkan, Letjen Bum-Chun juga menyebutkan rakyat Korea Utara amat memuja keluarga Kim Jong Un.

Dia mengklaim, anak-anak Korea Utara berusia 14 tahun sudah mendapatkan latihan militer selama 100 jam setahun.

Pemerintah Korut juga melakukan hukuman kolektif terhadap seluruh keluarga jika salah satu anggota keluarga melakukan kesalahan.

Bahkan, kata Bum-Chun, anak-anak berusia 12 tahun sudah dilatih menjadi peretas sebagai persiapan perang siber.

Sang jenderal menambahkan, Korea Utara diduga kuat saat ini sudah memiliki 5.000 ton senjata kimia dan biologi serta 1.000 senjata artileri yang diarahkan hanya ke Seoul.

Kesulitan mengalahkan Korea Utara bertambah karena sebagian besar fasilitas militer negara itu dibangun di bawah tanah.

Chun yang pensiun pada 2016 setelah 40 tahun berkarier di kemiliteran menambahkan, indoktrinasi di Korea Utara begitu dalam hingga ke benak para tentaranya sehingga mereka enggan membelot.

Baca juga : Selamat Ulang Tahun, Kim Jong Un!

Dia menceritakan insiden pada 1980-an ketika para pelaut Korea Utara berbaris untuk ditembak di belakang kepalanya setelah kapal selam mereka masuk ke wilayah Korea Selatan dan rusak.

Namun, satu orang pelaut Korea Utara yang ditangkap dalam kondisi hidup oleh Korea Selatan langsung menyerah setelah hanya ditahan selama satu hari.

"Sebab begitu mereka tahu selama ini dibodohi, dengan cepat mereka akan berubah haluan," tambah Bum Chun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com