Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koala Ditemukan Mati dan Dipaku Picu Kemarahan Warga Australia

Kompas.com - 12/01/2018, 10:18 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Organisasi kesejahteraan hewan Australia sedang menyelidiki kematian tragis seekor koala yang ditemukan dalam kondisi dipaku pada tiang kayu sebuah bangunan.

Tindakan keji ini memicu kemarahan masyarakat Australia setelah foto koala itu menyebar di media sosial. Sebagian di antara mereka menganggapnya sebagai tindakan orang "sakit jiwa".

Para aktivis organisasi kesejahteraan hewan (RSCPA) Australia menemukan koala itu dipaku pada tiang kayu sebuah bangunan di sebuah lokasi wisata Queensland pada Rabu (10/1/2018).

RSCPA menjelaskan, pelaku perbuatan keji itu bisa menghadapi tuduhan melakukan tindakan kejam terhadap hewan.

Baca juga: Kerabat Jauh Koala dan Kanguru Ditemukan, Rupanya Singa Berkantong

Belum diketahui penyebab kematian koala itu, tetapi pada bulunya yang kusut ditemukan bercak darah dan di depannya digantung makanan kesukaannya, yaitu daun eukaliptus.

"Ini tindakan orang sakit, saya muntah melihatnya," kata Murray Chambers, aktivis organisasi penyelamat koala Queensland, kepada BBC.

"Saya sudah bekerja selama 10 tahun dan saya tidak pernah melihat kekejian seperti ini," katanya.

Organisasi tersebut mengunggah foto koala itu lewat akun Facebook-nya yang kemudian melahirkan gelombang kemarahan dan tuntutan membekuk pelakunya.

Salah seorang pengguna media sosial, Sandy Fiorentini, memberikan komentar, "Sebagai manusia, saya sangat sedih ada tindakan kejam seperti ini terhadap makhluk yang tak berdaya ... ini tindakan orang yang 'sakit'...."

Lebih lanjut Chambers mengatakan, koala itu kemungkinan tertabrak mobil. Sebab, lokasi wisata tempat koala itu ditemukan berada dekat dengan jalan raya di Imbil, sekitar 120 km sebelah utara kota Brisbane.

Baca juga: Polisi Australia Temukan Bayi Koala Dalam Tas Seorang Perempuan

"Saya rasa koala ini mati karena tertabrak, tetapi mengapa koala itu dipaku di tiang kayu bangunan itu?" katanya.

"Dan, apakah dia masih hidup ketika mereka memakunya?"

Juru bicara RSPCA, Michael Beattie, mengatakan, organisasi itu telah meminta koala itu diotopsi sebagai bagian dari upaya penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com