Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkalan Militer Rusia di Suriah Jadi Sasaran Serangan Drone

Kompas.com - 11/01/2018, 21:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KHMEIMIM, KOMPAS.com - Militer Rusia kini tengah menyelidiki asal pesawat terbang tanpa awak atau drone yang menyerbu pangkalan angkatan udaranya di Suriah.

Serangkaian serangan misterius menggunakan drone telah menyasar markas angkatan udara Rusia di Khmeimim, di barat laut provinsi Latakia.

Terkini dan yang paling tak biasa adalah serangan 10 buah pesawat tanpa awak (UAVs) yang dilengkapi bahan peledak menyasar pangkalan udara Khmeimim.

Selain itu, tiga pesawat nirawak lain juga menyerang di dekat pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus.

Baca juga: Rusia Dituding Gelar Latihan Militer untuk Menyerang NATO

Tiga dari pesawat mini tanpa awak yang menyerang pada 5 Januari ditangkap, tujuh ditembak jatuh dan tiga meledak setelah jatuh di sekitar pangkalan.

Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan pada markas akibat serangan yang tak biasa itu.

Kementerian menyebut itu adalah kali pertama 'teroris' menyerang menggunakan pesawat udara tanpa awak secara massal.

Pada Rabu (10/1/2018), kementerian pertahanan mengumumkan drone tersebut diluncurkan dari lokasi di barat daya Idlib, yang dikuasai faksi pemberontak.

Rusia juga mengatakan kemungkinan drone dikendalikan oleh pasukan Turki.

Namun hingga saat ini tidak ada faksi pemberontak di Suriah yang mengklaim serangan itu.

Menteri Pertahanan sempat menduga adanya keterlibatan AS setelah mengetahui adanya pesawat Poseidon milik mereka yang berpatroli di atas pangkalan dan menyebutnya sebagai kebetulan yang aneh.

Tuduhan itu langsung dibantah juru bicara Departemen Pertahanan AS, Eric Pahon.

"Tuduhan kepada AS, koalisi maupun sekutu kami terlibat dalam serangan ke markas Rusia sangat tidak mendasar dan tidak bertanggung jawab."

"Saya tidak mengetahui secara detail apa yang telah dihadapi pasukan Rusia, namun saya bisa mengatakan pasukan koalisi dan sekutu kami pernah menghadapi sistem udara tanpa awak yang digunakan ISIS," kata Pahon.

Baca juga: Intensitas Kontak Kapal Perang Inggris dengan Rusia Terus Meningkat

Namun Rusia kembali membalas pernyataan itu dengan menyebut teknologi yang digunakan pada drone yang menyerang pangkalan mereka cukup canggih dan tidak semua negara bisa memilikinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com