ROMA, KOMPAS.com - Niat baik seseorang belum tentu ditanggapi positif sebagian orang lainnya. Itulah yang menimpa Paus Fransiskus.
Pada Rabu (10/1/2018), Paus Fransiskus memutuskan untuk menraktir sekitar 2.100 warga miskin Roma untuk menyaksikan Sirkus Medrano, di pinggiran kota Roma.
Namun, siapa sangka langkah Paus Fransiskus malah menuai kecaman dari para aktivis hak-hak binatang karena menganggap keputusan Paus ini sebagai dukungan terhadap eksploitasi hewan.
Vatikan menjadwalkan kegiatan ini pada Kamis (11/1/2018) siang. Mereka yang ditraktir menonton adalah warga miskin, tunawisma, sekelompok narapidana, anak-anak miskin, dan para sukarelawan.
Baca juga : Paus Fransiskus: Jangan Padamkan Harapan Para Imigran dan Pengungsi
"Kami amat terkejut Vatikan melakukan hal ini," kata Gaia Angelini, dari kelompok pelindung hewan LAV.
Gaia mengatakan, penggunaan hewan di sirkus sudah dihapuskan di banyak negara termasuk Italia.
Sebab, kini banyak pihak memahami bahwa menaruh hewan-hewan itu di dalam kandang dan selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain membuat para hewan menderita.
"Sangat mengejutkan sebuah tindakan yang ditujukan untuk menunjukkan solidaritas juga melibatkan eksploitasi terhadap makhluk terlemah, dalam hal ini hewan," tambah Gaia kepada kantor berita Reuters.
Pada 2016, pengadilan kota Padua di wilayah utara Italia menjatuhkan hukuman percobaan selama delapan bulan untuk seorang pengelola sirkus yang dituduh memperlakukan hewan-hewannya secara semena-mena.
Salavatore Mendola, manajer sekaligus juru bicara sirkus, mengatakan, tuduhan itu tak terbukti dan kasusnya masih bergulir di pengadilan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan