Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Yahudi di Tunisia Jadi Sasaran Pelemparan Bom Molotov

Kompas.com - 10/01/2018, 21:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TUNIS, KOMPAS.com - Sebuah sekolah Yahudi menjadi sasaran pelemparan bom molotov pada Selasa (9/1/2018) malam.

Diduga pelemparan dilakukan dengan memanfaatkan situasi demonstrasi yang tengah berlangsung di bagian lain negara itu.

Aksi pelemparan bom molotov itu menyasar sebuah sekolah di pulau tujuan wisata Djerba, yang juga menjadi rumah bagi komunitas Yunani kuno di Tunisia.

Ketua komunitas Yahudi setempat, Perez Trabelsi mengatakan pada Rabu (10/1/2018), akibat bom molotov itu bangunan sekolah mengalami kerusakan. Beruntung tidak sampai timbul korban jiwa.

Baca juga: Peluncuran Stasiun Radio Khusus Gay di Tunisia Tuai Kecaman

Trabelsi menduga, aksi anarkis itu dilakukan dengan memanfaatkan situasi dalam negeri Tunisia yang tengah ramai gerakan protes dan demonstrasi.

Tidak ada aksi protes di Djerba, namun dengan sejumlah aksi menentang kenaikan pajak dan harga-harga di sejumlah kota di Tunisia, menjadikan jumlah petugas keamanan yang berjaga di pulau itu berkurang.

Pasukan keamanan banyak dikerahkan untuk membantu mengatasi aksi protes menentang pemerintah tersebut.

"Orang tak dikenal mengambil kesempatan di tengah maraknya protes di kota lain. Pelaku melempar bom molotov ke dalam lobi sekolah keagamaan Yahudi di Djerba," kata Trabelsi.

Pada malam saat terjadinya pelemparan molotov, sedang terjadi aksi protes di setidaknya 20 kota di Tunisia.

Mereka menentang kenaikan harga-harga dan juga pajak baru yang diterapkan mulai awal tahun 2018 ini.

Akibat aksi protes di sejumlah lokasi, sebanyak 200 demonstran ditahan dan setidaknya 50 petugas polisi luka-luka.

Baca juga: Masuk Tunisia Pakai Paspor Bosnia, Agen Mossad Bunuh Teknisi Hamas

"Dalam aksi kemarin malam pelaku kriminal menjarah dan membakar kantor pusat keamanan. 45 mobil polisi dibakar dan kantor pemerintahan diserang."

"Pendemo menutup akses jalan dan melakukan perampokan di banyak kota. Ini jelas bukan lagi aksi protes, namun sudah tindak pencurian dan pengrusakan baik properti publik maupun pribadi," kata juru bicara kementerian dalam negeri Tunisia Khelifa Chibani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com