Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salju Tebal Selimuti Gurun Sahara untuk Kedua Kalinya dalam 40 Tahun

Kompas.com - 09/01/2018, 13:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

ALGIERS, KOMPAS.com — Sebuah fenomena alam unik terjadi di gurun sahara di wilayah Aljazair, Afrika Utara, Minggu (7/1/2018).

Gurun Sahara diketahui merupakan daerah terpanas di dunia, tetapi pada Minggu lalu sebagian wilayah tandus tersebut sempat diselimuti salju.

Salju turun di sekitar kota Ain Sefra, sekitar 760 kilometer sebelah selatan ibu kota Aljazair, Algiers.

Hingga tahun lalu, kota Ain Sefra untuk pertama kalinya mengalami hujan salju selama 37 tahun terakhir.

Baca juga: Hujan Salju di Istanbul, Penerbangan dan Pelayaran Terhenti

Namun, ini adalah kali pertama kota tersebut mengalami tumpukan salju yang cukup tebal dengan jangka waktu yang relatif panjang.

Selain itu, di seluruh Sahara ini adalah kali kedua salju turun selama empat dekade terakhir.

Turunnya salju yang kemudian menumpuk setelah 45 cm itu mengejutkan sekaligus menyenangkan bagi warga kota kecil tersebut.

Salju mulai turun pada Minggu pagi setelah sehari sebelumnya badai menerjang kawasan tersebut. Namun, salju hanya bertahan sore hari dan mencair ketika suhu meningkat.

"Kami sangat terkejut karena saat bangun tidur kami melihat salju yang bertahan hingga pukul 17.00 sebelum mencair," kata fotografer Karim Bouchetata.

Tahun lalu, kota yang berjuluk "Gerbang menuju Gurun" itu juga diselimuti salju beberapa hari setelah Natal dan langsung mengakibatkan kekacauan.

Banyak penumpang bus terjebak karena kendaraan itu tak bergerak akibat jalanan yang menjadi amat licin.

Sebelumnya, salju juga turun di Ain Sefra pada 18 Februari 1979. Kala itu salju yang menyelimuti kota hanya bertahan selama setengah jam.

Apa penyebab salju turun di Gurun Sahara ini? Badan meteorologi setempat memberikan penjelasan.

"Udara dingin bergerak ke selatan dari Afrika Utara selama akhir pekan lalu akibat dari tekanan tinggi di Eropa."

"Tekanan yang tinggi itu mengakibatkan udara dingin menyebar semakin jauh ke selatan, melebihi kondisi normal," tambah badan meteorologi.

Kota Ain Sefra terletak di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut dan dikelilingi Pegunugan Atlas.

Baca juga: Di Suhu -30ºC, Lelaki Ini Habiskan 2 Bulan Bangun Kapel dari Salju

Sementara Gurun Sahara yang menutupi sebagian besar wilayah utara Afrika telah mengalami perubahan temperatur dan kelembaban selama beberapa ratus tahun terakhir.

Meski Sahara kini merupakan daerah yang amat kering dan tandus, diperkirakan kawasan ini akan kembali hijau dalam waktu 15.000 tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com