Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Michael Wolff, Penulis Buku Kontroversial tentang Trump

Kompas.com - 08/01/2018, 21:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Berawal dari izin yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Michael Wolff melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang ada di Gedung Putih.

Dari wawancara tersebut, setahun kemudian lahirlah buku Fire and Fury: Inside the Trump White House.

Buku yang dipublikasikan Jumat pekan lalu (5/1/2018) itu sontak menjadi perbincangan di Negeri Paman Sam.

Selain membahas tentang pertemuan yang dilakukan antara keluarga Trump dengan Rusia, Fire and Fury juga membahas soal pribadi Trump.

Disebutkan, Trump merupakan sosok yang tidak sabar, mengulang berbagai hal, tidak bisa fokus, dan selalu mengoceh tanpa ujung pangkal.

Baca juga : Terungkap, Kekacauan di Gedung Putih dan Ivanka Trump Jadi Capres AS

Trump melalui akun Twitternya langsung menyangkal dan mengecam Wolff beserta bukunya.

Pengacara Trump, Charles Hardes, mengancam Henry Holt and Company selaku penerbit untuk menarik buku Wolff.

Jika tidak, Hardes bakal menuntutnya dengan tuduhan penghinaan, fitnah, dan pelanggaran terhadap kerahasiaan.

"Ini merupakan evolusi natural bagi Wolff. Bahwa seorang Presiden AS terus menggunjingkannya dari balik Gedung Putih," kata Janice Min, mantan editor The Hollywood Reporter.

Dilansir New York Times via The Sydney Morning Herald Senin (8/1/2018), berikut adalah sekelumit tentang sosok Wolff yang diperbincangkan di AS:

Berawal dari Tukang Foto Kopi
Lahir di Paterson, kawasan pinggiran New Jersey, Wolff merupakan anak dari pasangan Lewis Allen Wolff, dan Marguerite Wolff.

Lewis merupakan direktur sebuah perusahaan periklanan, dan Maruguerite bekerja sebagai wartawan di koran lokal Paterson Evening News.

Karir Wolff di dunia jurnalistik dimulai ketika dia menjadi tukang foto kopi di New York Times.

Pekerjaan sampingan itu dilakukan ketika dia masih berkuliah di Universitas Columbia New York.

Baca juga : Trump Berupaya Blokir Buku yang Ungkapkan Kekacauan di Gedung Putih

Setelah itu, dia menerbitkan artikel pertamanya di New York Times Magazine pada 1974.

Artikel itu bercerita tentang profil Angela Atwood, tetangganya yang menjadi anggota kelompok teroris bernama Symbionese Liberation Army.

Kelompok tersebut melakukan penculikan kepada cucu taipan media AS, William Randolph Hearst.

Karir Wolff mulai menanjak setelah dia direkrut New York Magazine sebagai kolumnis pada 1998.

Setelah itu, dia berturut-turut bekerja bagi Vanity Fair, editor di Adweek, dan mendirikan situs agregator, Newser.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com