Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/01/2018, 13:17 WIB
|
EditorErvan Hardoko

KOMPAS.com — Umat Kristen Palestina, Sabtu (6/1/2018), menyerang mobil yang dikendarai Patriarkh Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem saat berkunjung ke Tepi Barat.

Serangan ini terjadi sebagai bentuk protes warga terhadap keputusan gereja menjual tanah ke sebuah kelompok warga Yahudi.

Gereja Ortodoks Yunani adalah salah satu pemilik tanah paling luas di Yerusalem dan selama ini upayanya menjual aset ke pihak swasta memicu kontroversi, baik di antara warga Palestina maupun Israel.

Ratusan warga Palestina menghalangi konvoi kendaraan Patriarkh Theophilos III saat menuju ke sebuah gereja di Betlehem untuh menghadiri misa Natal Ortodoks.

Baca juga: Presiden Palestina: Yerusalem Tidak untuk Dijual!

Sambil berteriak dan menyebut Theophilos sebagai pengkhianat, warga melemparkan batu ke arah iring-iringan mobil itu sebelum aparat keamanan Palestina membubarkan unjuk rasa.

Tiga mobil yang ikut dalam rombongan itu mengalami kaca pecah, tetapi mobil Patriarkh Theophilos III tak mengalami kerusakan sedikit pun.

"Apa yang terjadi hari ini merupakan pesan kepada Otoritas Palestina dan Jordania bahwa kami tak mengizinkan pengkhianat ini masuk ke gereja," ujar Elyeef Sayegh, seorang pengunjuk rasa.

Media massa Israel telah mengabarkan adanya kesepakatan kontroversial, termasuk masalah properti di Jerusalem Barat dan Timur, termasuk kota-kota pelabuhan di Kaisarea dan Jaffa.

Media massa setempat menyebut sekelompok investor Yahudi dan Israel menjadi calon pembeli potensial.

Sementara itu, para pejabat Gereja Ortodoks Yunani mengatakan, mereka harus menjual tanah untuk membayar utang yang sudah menumpuk selama beberapa tahun.

Saat ini, Gereja Ortodoks Yunani banyak menyewakan lahanya kepada warga dalam bentuk kontrak jangka panjang.

Baca juga: Setelah Pakistan, Trump Ancam Putus Bantuan ke Palestina

Sejumlah anggota parlemen Israel mencoba memblokir kesepakatan itu karena khawatir akan mendongkrak harga real estat.

Sementara warga Palestina menentang penjualan lahan kepada pengusaha Israel dan Yahudi karena menganggap hal itu sebagai sebuah pengkhianatan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke