BANGKOK, KOMPAS.com - Enam tentara Myanmar terluka dalam serangan melawan kelompok pemberontak di sebelah utara negara bagian Rakhine, tempat di mana operasi militer pernah dilakukan untuk mengusir etnis Rohingnya.
Dilansir dari Associated Press, Sabtu (6/1/2018), pihak militer Myanmar menyatakan dalam laman Facebook mengenai penyerangan tersebut.
Mereka mengklaim sekitar 20 pejuang dari Angkatan Bersenjata Arakan Rohingya telah menyerang truk yang mengangkut tentara dari kota Taungpyo, di Rakhine, pada Jumat (5/1/2018).
Baca juga : Pemerintah Myanmar Larang Duta Hak Asasi PBB Memasuki Negaranya
Petugas polisi perbatasan, Sann Oo, menyatakan enam tentara dilarikan ke rumah sakit militer akibat insiden tersebut.
Kelompok Angkatan Bersenjata Arakan Rohingya juga dituduh melakukan serangan ke pos polisi pada Agustus 2017, yang memicu tindakan keras dari militer.
Sebanyak ribuan orang tewas dalam serangan tahun lalu, dan lebih dari 650.000 orang dari etnis Rohingya mengungsi.
Baca juga : Tahun Ini, 48.000 Bayi Rohingya Lahir di Pengungsian
Pada September 2017, PBB menyebut operasi militer terhadap etnis Rohingya sebagai pembersihan etnis. Amerika Serikat juga menyatakan hal serupa sehingga memberlakukan sanksi kepada pimpinan militer Myanmar Maung Maung Soe.
Militer Myanmar telah mengeluarkan perintah penyelidikan internal untuk membebaskan tentaranya yang dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan pada operasi militer di desa-desa etnis Rohingya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.