Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penulis Buku Kekacauan di Gedung Putih Ungkap Trump Tidak Tahu Tentang Brexit

Kompas.com - 06/01/2018, 19:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penulis buku kontroversial tentang Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengungkapkan hal lain tentang pemimpin 71 tahun tersebut.

Michael Wolff, penulis buku Fire and Furry: Inside the Trump White House menyatakan, Trump tidak tahu tentang proses perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Dalam program BBC Radio 4's Today, seperti dilansir The Independent Sabtu (6/1/2018), Wolff mewawancarai Trump dua pekan sebelum referendum Brexit digelar 23 Juni 2016.

Saat itu, dia bertanya bagaimana Trump membandingkan dirinya dengan pergerakan populer di Eropa, terutama Brexit.

Baca juga : Terungkap, Kekacauan di Gedung Putih dan Ivanka Trump Jadi Capres AS

"Dia menjawab 'apa?' Saya bertanya kembali 'Brexit'. Trump kembali mengulangi jawabannya 'apa?'," kata Wolff.

Wolff kemudian menjelaskan dengan lebih terperinci bahwa Brexit merupakan usaha Inggris untuk meninggalkan UE.

"Baru saat itu Trump menjawab 'oh iya iya, saya mengetahuinya'," papar Wolff.

Buku yang ditulis Wolff telah menimbulkan gejolak di dalam Gedung Putih.

Buku karya Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House, yang ditampilkan di situs web Amazon, Kamis (4/1/2018). (VOA) Buku karya Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House, yang ditampilkan di situs web Amazon, Kamis (4/1/2018). (VOA)

Sebab, buku itu mengungkapkan sejumlah fakta menarik. Seperti, tidak ada satu orang pun yang berada di kubu Trump saat kampanye yang menyangkanya akan memenangi kursi kepresidenan.

Melania Trump bahkan merasa ngeri dengan prospek kemenangan suaminya.

Dalam malam pemilihan presiden, ketika Trump secara jelas mengalahkan Hillary Clinton, Melania menangis, tetapi bukan karena gembira.

Bannon juga menyebutkan adanya pertemuan antara putra Trump, Donald Trump Jr, dan orang Rusia untuk menjatuhkan Hillary Clinton dalam Pilpres AS.

Selain itu, Putri Trump dan menantunya, Ivanka Trump dan Jared Kushner, dilaporkan membuat kesepakatan tentang siapa di antara mereka yang akan mencalonkan diri sebagai presiden di masa mendatang.

Wolff menulis, "Perempuan presiden pertama tidak akan dipegang Hillary Clinton, tetapi Ivanka Trump".

Baca juga : Trump Berupaya Blokir Buku yang Ungkapkan Kekacauan di Gedung Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com