Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik dan Diancam, Pria di India Dipaksa Menikah dengan Orang Asing

Kompas.com - 05/01/2018, 14:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Vinod Kumar menangis ketika upacara pernikahannya dengan seorang perempuan berlangsung di kawasan Bihar, India.

Namun, tangisan tersebut bukanlah tangisan bahagia. Melainkan tangisan ketakutan. Sebab, pemuda berusia 29 tahun tersebut telah menjadi korban "Pakdua Shadi".

Diwartakan Daily Mirror Kamis (4/1/2018), Pakdua Shadi adalah momen dimana keluarga perempuan menculik laki-laki untuk dinikahkan.

Hal itu dilakukan karena keluarga perempuan tidak memiliki cukup uang untuk membayar mas kawin, atau daerahnya mengalami kekurangan pria.

Kumar menceritakan, awalnya dia pergi ke Patna untuk menghadiri resepsi pernikahan seorang teman pada 2 Desember 2017.

Baca juga : Berkelahi di Tengah Penerbangan, Pilot di India Dilarang Terbang

Sesampainya di Patna, dia diajak bertemu oleh seorang kenalan bernama Surendra Yadav.

Kumar mengetahui, bahwa Yadav dan seorang temannya telah merencanakan aksi penculikan terhadap insinyur di sebuah pabrik besi Jharkhand.

"Saya dan teman saya disandera ketika berada di Gopkita, dan Surendra beserta keluarganya terus menggoncangkan tubuh kami," ungkap Kumar.

Salah satu anggota keluarga Yadav menodongkan pistolnya kepada Kumar, dan memaksanya agar menikahi perempuan di keluarga mereka.

Takut akan keselamatannya, Kumar terpaksa menuruti permintaan Yadav. Pernikahan keduanya diabadikan, dan diunggah ke situs YouTube.

Sepanjang upacara, Kumar terus menangis sehingga salah satu keluarga si perempuan menghampiri Kumar sambil mengusap air matanya.

"Mengapa Anda khawatir? Kami hanya merayakan pernikahan Anda," ujar perempuan tersebut sambil terus mengusap muka Kumar.

Pasca-menikah, keluarga Yadav masih terus menyandera Kumar di rumah mereka.

Hal ini membuat Kumar langsung menghubungi kakaknya yang datang bersama aparat kepolisian.

Namun, sang kakak, Awadhesh, menjelaskan bahwa kontribusi polisi nyatanya sangatlah kecil.

Selain salah satu anggota keluarga si perempuan tiba-tiba menodongkan pistol, polisi juga menganggap penculikan tersebut bukan tindakan kriminal.

Media India, seperti dilansir Daily Mirror, menyatakan polisi menganggap Pakdua Shadi adalah "penyakit sosial".

Baca juga : Selamatkan Taj Mahal, India Berencana Kurangi Turis Lokal

Kabar itu langsung dibantah Superintendent Polisi Bihar Lalan Mohan Prasad.

"Kami tetap menganggap masalah ini sangat serius, dan tengah mempertimbangkan berbagai solusi untuk menyelamatkannya," kata Prasad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com