Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garda Revolusi Iran Klaim Demo Anti-pemerintah Berakhir

Kompas.com - 04/01/2018, 17:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Komandan Garda Revolusi Iran menyatakan, demonstrasi yang menentang pemerintah, atau yang dikenal dengan Unrest  telah berakhir.

Seperti dilaporkan AFP Kamis (4/1/2018), pernyataan tersebut dilontarkan Jenderal Mohammad Ali Jafari melalui situs resmi Garda.

"Sejumlah besar pembuat onar penghasut rakyat, yang menerima pelatihan dari kontra-revolusi, telah kami tahan, dan akan kami proses secepatnya," ujar Jafari.

Al Jazeera melansir, aparat Iran dilaporkan menahan setidaknya 530 orang. Rinciannya, 450 orang ditangkap di ibu kota Teheran, sedangkan sisanya dibekuk di kota Arak.

Baca juga : Demo Anti-pemerintah Landa Iran, 2 Orang Dikabarkan Tewas

Jafari melanjutkan, dalang intelektual di balik demonstrasi yang telah berlangsung sepekan itu telah mengintervensi media sosial, antara lain Telegram dan Instagram.

"Namun, begitu kami memblokir media sosial itu, permasalahan berkurang," tutur Jafari.

Demonstrasi yang terjadi di Masyhad Kamis pekan lalu (28/12/2017) akibat mengeluhkan lambatnya ekonomi merupakan yang terburuk sejak 2009.

Tercatat, 21 orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa yang juga berlangsung di kota-kota besar seperti Teheran, Kermanshah, maupun Qom tersebut.

Dua di antara 21 korban tewas merupakan aparat penegak hukum.

Demonstrasi yang menentang Presiden Hassan Rouhani itu membuat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara Selasa (2/1/2018).

Khamenei mengatakan bahwa sudah saatnya rakyat Iran menentang keberadaan musuh yang dianggap mulai memecah belah mereka.

Baca juga : Presiden Iran: Rakyat Berhak Protes, Tapi Jangan Destruktif

"Martabat, keamanan, dan pertumbuhan Iran sangat bergantung pada pengorbanan rakyatnya," kata Khamenei.

Dia melanjutkan, hal yang bisa mencegah musuh benar-benar menghancurkan Iran adalah semangat, keberanian, pengorbanan, dan keyakinan dalam diri setiap warganya.

Ucapan Khamenei membuat puluhan ribu massa pro-pemerintah berdemo di 10 kota di Iran, termasuk Isfahan, Ardebil, dan Masyhad.

"Kami berjuang bersama pemimpin kami," demikian seruan yang dikumandangkan para pengunjuk rasa merujuk kepada Khamenei.

Intervensi AS
Demonstrasi yang berlangsung selama sepekan itu membuat dunia internasional fokus kepada Iran, tidak terkecuali Amerika Serikat (AS).

Sumber di Washington kepada AFP berujar, pemerintahan Donald Trump tengah mencari informasi yang bisa dijadikan sanksi kepada pihak yang dianggap bertanggung jawab di Iran.

Adapun Trump, yang terus menyatakan dukungannya kepada demonstran anti-pemerintah lewat Twitter menegaskan AS bakal mendukung dalam waktu yang tepat.

Kata-kata Trump direspon oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, dengan meminta Dewan Keamanan menggelar rapat darurat untuk membahas Iran.

Keinginan Haley membuat Dubes Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo menyurati PBB dengan mengatakan AS berusaha mengintervensi urusan dalam negerinya.

"Hal ini bertentangan dengan hukum internasional dan prinsip dalam Piagam PBB," ujar Khoshroo dalam suratnya.

Baca juga : Demo di Iran, Dubes AS untuk PBB Serukan Rapat Darurat Dewan Keamanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com