TEHERAN, KOMPAS.com - Komandan Garda Revolusi Iran menyatakan, demonstrasi yang menentang pemerintah, atau yang dikenal dengan Unrest telah berakhir.
Seperti dilaporkan AFP Kamis (4/1/2018), pernyataan tersebut dilontarkan Jenderal Mohammad Ali Jafari melalui situs resmi Garda.
"Sejumlah besar pembuat onar penghasut rakyat, yang menerima pelatihan dari kontra-revolusi, telah kami tahan, dan akan kami proses secepatnya," ujar Jafari.
Al Jazeera melansir, aparat Iran dilaporkan menahan setidaknya 530 orang. Rinciannya, 450 orang ditangkap di ibu kota Teheran, sedangkan sisanya dibekuk di kota Arak.
Baca juga : Demo Anti-pemerintah Landa Iran, 2 Orang Dikabarkan Tewas
Jafari melanjutkan, dalang intelektual di balik demonstrasi yang telah berlangsung sepekan itu telah mengintervensi media sosial, antara lain Telegram dan Instagram.
"Namun, begitu kami memblokir media sosial itu, permasalahan berkurang," tutur Jafari.
Demonstrasi yang terjadi di Masyhad Kamis pekan lalu (28/12/2017) akibat mengeluhkan lambatnya ekonomi merupakan yang terburuk sejak 2009.
Tercatat, 21 orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa yang juga berlangsung di kota-kota besar seperti Teheran, Kermanshah, maupun Qom tersebut.
Dua di antara 21 korban tewas merupakan aparat penegak hukum.
Demonstrasi yang menentang Presiden Hassan Rouhani itu membuat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara Selasa (2/1/2018).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.