Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 347 Hari, Trump Melontarkan 1.950 Pernyataan Keliru

Kompas.com - 03/01/2018, 08:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Sepanjang 347 hari sejak menjabat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membuat 1.950 pernyataan keliru atau palsu.

Dilansir dari CNN, Selasa (2/1/2018), blog Fact Checker di The Washington Post menghitungnya secara rata-rata ada 5,6 klaim pribadi per hari yang dilontarkan Trump.

Dalam hitungan matematika, berarti Trump akan mengucapkan lebih dari 2.000 klaim keliru hingga pekan depan. Namun, bisa saja terjadi lebih cepat jika Trump memutuskan jumpa pers secara dadakan.

The Washington Post juga menghitung ada 24 kebohongan dalam wawancara 30 menit Trump dengan reporter New York Times, Michael Schmidt, beberapa waktu lalu.

Baca juga: China Masih Jual Minyak ke Korea Utara, Trump Kecewa

Pernyataan keliru itu merupakan kelanjutan dari dari tren yang Trump hasilkan dalam pemilihan presiden 2016.

Dalam kontes itu, 59 dari 92 pernyataan Trump ternyata benar-benar palsu atau bohong. Sebagai perbandingan, 7 dari 49 pernyataan Hillary Clinton yang ditinjau The Washington Post sepenuhnya keliru.

Dari angka tersebut, CNN menyimpulkan, Trump tidak seperti kebanyakan politisi yang ketika terjebak dalam kebohongan berupaya tidak mengulanginya.

Trump justru terus mengulang lebih dari 60 kebohongan yang diulang setidaknya tiga kali selama tahun pertamanya menjadi presiden.

Baca juga: Trump Sebut Sanksi Internasional Berefek kepada Korea Utara

The Washington Post menyebutkan salah satu pernyataan salah yang disampaikan Trump mengenai undang-undang layanan kesehatan atau Obamacare.

Trump mengatakan, program Obamacare sedang sekarat dan "mati". Namun, kantor anggaran Kongres menyatakan, Obamacare tetap akan stabil pada masa mendatang.

Trump juga mengulangi pernyataan keliru tentang pajak perusahaan yang tinggi sebanyak 25 kali. Kemudian, pernyataan tentang AS merupakan negara dengan pajak tertinggi sebanyak 33 kali.

Namun, nyatanya, pajak yang dibayar korporasi di AS justru lebih rendah daripada persentase tarif pajak yang berlaku.

Baca juga: Trump Bakal Jadi Nama Stasiun Kereta di Yerusalem

Fact Checker oleh The Washington Post awalnya dilakukan untuk meninjau pernyataan Trump pada 100 hari pertamanya menjabat presiden AS.

Seiring permintaan yang bertambah, tinjauan akan diperpanjang hingga masa satu tahun Trump memimpin AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com