Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2018, 14:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC


LONDON, KOMPAS.com - Industri daur ulang Inggris tidak tahu bagaimana menghadapi pelarangan impor jenis sampah plastik yang berlaku di China mulai 1 Januari 2018.

BBC pada Senin (1/1/2018) melaporkan sebanyak 500.000 ton plastik untuk daur ulang dikirim ke China setiap tahunnya. Tapi, perdagangan itu kini sudah dihentikan.

Pada saat yang sama, Inggris tak mampu mengatasi masalah sampah.

Ketua Asosiasi Daur Ulang di Inggris, Simon Ellin, menyatakan belum bisa memecahkan masalah tersebut dalam jangka pendek.

"Ini pukulan besar bagi kami. Kami telah mengandalkan China untuk menampung limbah kami... 55 persen kertas, dan 25 persen ditambah plastik," katanya.

Baca juga : Makin Mengerikan, Tiap Tahun 1.000 Penyu Mati akibat Sampah Plastik

China telah menetapkan larangan impor sampah dari luar negeri sebagai bagian dari langkah untuk meningkatkan industri dalam negeri.

Negara Asia lainnya akan mengambil impor sebagian dari kuota sampah plastik, tapi masih banyak yang tersisa.

Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Michael Gove, mengakui lamban untuk mencegah masalah ini.

Organisasi Recoup, yang mendaur ulang plastik, menyatakan larangan impor akan menyebabkan stok sampah plastik menumpuk dan sampah berakhir di pembakaran serta pembuangan akhir.

Baca juga : Lautan Sampah Plastik Ditemukan di Lepas Pantai Karibia

Asosiasi Pemerintah Daerah di Inggris, Peter Fleming mengatakan tidak semua wilayah di Inggris memiliki insinerator untuk membakar sampah-sampah itu.

"Ini jadi tantangan jangka pendek, dan kami akan mengatasinya. Dalam jangka panjang, kami butuh strategi cerdas untuk pembuangan limbah," katanya.

Louise Edge dari Greenpeace mengatakan pembakaran sampah merupakan solusi yang salah karena menghasilkan karbon dan menciptakan bahan kimia beracun dan logam berat.

"Jika Anda membangun insinerator, makan menciptakan pasar untuk 20 tahun ke depan terkait penggunaan plastik rumah tangga. Padahal, itu yang perlu kita kurangi sekarang," ucapnya.

Baca juga : Sampah Plastik Dunia Bisa Timbun Manhattan Sedalam 3,6 Km

Pemerintah Inggris sedang berkonsultasi dengan industri mengenai pengenaan pajak penggunaan plastik dan skema deposit untuk botol.

Sebelumnya, selama beberapa tahun belakangan, China menjadi tujuan utama bagi sampah dunia. Namun, banyak dari sampah impor itu tergolong kotor secara lingkungan dan berbahaya.

Pada 2012, sekitar 56 persen dari sampah plastik yang diekspor di seluruh dunia, mendarat di China.

Angka lain yang diperoleh BBC memperlihatkan pada 2016, China mengimpor 7,3 juta sampah plastik dari negara-negara maju, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com