WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai aktivitasnya awal tahunnya di media sosial dengan mengeluarkan kecaman terhadap Pakistan.
Melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump, presiden AS itu mengancam bakal menghentikan penggelontoran dana bantuan untuk negara Pakistan yang dianggapnya telah melindungi pada teroris.
Trump pun menyebut langkah AS yang telah memberikan bantuan kepada Pakistan hingga lebih dari 33 miliar dolar AS (lebih dari Rp 446 triliun) selama 15 tahun sebagai suatu kebodohan.
Baca juga: Kemenhan: Ancaman Trump Putus Dana Bantuan Tak Pengaruhi Indonesia
"AS sudah sangat bodoh memberikan lebih dari 33 miliar dolar dalam bentuk bantuan kepada Pakistan selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberi apapun selain kebohongan dan tipu muslihat."
"Menganggap para pemimpin kami sebagai kebodohan. Mereka memberikan jaminan keamanan kepada teroris yang kami kejar di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!" tulis Trump di akun Twitternya pada Senin (1/1/2018) dikutip AFP.
The United States has foolishly given Pakistan more than 33 billion dollars in aid over the last 15 years, and they have given us nothing but lies & deceit, thinking of our leaders as fools. They give safe haven to the terrorists we hunt in Afghanistan, with little help. No more!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 1 Januari 2018
Sebelumnya, Trump telah menyebut bahwa pemerintah mempertimbangkan dengan serius apakah akan menahan dana 255 juta dolar AS yang ditujukan untuk Islamabad, setelah mereka dipandang tak mampu memberantas kelompok teror di negara mereka.
"Kami memberikan pembayaran yang besar setiap tahunnya ke Pakistan. Mereka harus membantu," kata Trump saat mengumumkan strategi keamanan nasionalnya.
Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif, menanggapi pernyataan Trump di Twitter, mengatakan AS tidak dapat melimpahkan kegagalan orang-orangnya di Afghanistan kepada mereka.
Asif juga menyebut setiap dana bantuan yang diberikan AS kepada Pakistan telah disalurkan dan juga dilakukan diperiksa.
"Amerika Serikat seharus menjaga orang-orangnya bertanggung jawab atas kegagalannya di Afghanistan. Semua dana dari AS telah diaudit dengan benar dan layanan diberikan," kata dia.
Baca juga: China Masih Jual Minyak ke Korea Utara, Trump Kecewa
Pakistan berulang kali membantah tuduhan telah menutup mata terhadap pasukan militan dan teror.
Sebaliknya, mereka justru balik mengecam AS yang dianggap telah mengabaikan ribuan orang yang tewas di tanahnya dan menghabiskan miliaran dolar untuk melawan ekstremis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.