Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ancam Bakal Hentikan Anggaran Bantuan untuk Pakistan

Kompas.com - 02/01/2018, 09:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai aktivitasnya awal tahunnya di media sosial dengan mengeluarkan kecaman terhadap Pakistan.

Melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump, presiden AS itu mengancam bakal menghentikan penggelontoran dana bantuan untuk negara Pakistan yang dianggapnya telah melindungi pada teroris.

Trump pun menyebut langkah AS yang telah memberikan bantuan kepada Pakistan hingga lebih dari 33 miliar dolar AS (lebih dari Rp 446 triliun) selama 15 tahun sebagai suatu kebodohan.

Baca juga: Kemenhan: Ancaman Trump Putus Dana Bantuan Tak Pengaruhi Indonesia

"AS sudah sangat bodoh memberikan lebih dari 33 miliar dolar dalam bentuk bantuan kepada Pakistan selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberi apapun selain kebohongan dan tipu muslihat."

"Menganggap para pemimpin kami sebagai kebodohan. Mereka memberikan jaminan keamanan kepada teroris yang kami kejar di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!" tulis Trump di akun Twitternya pada Senin (1/1/2018) dikutip AFP.


Sebelumnya, Trump telah menyebut bahwa pemerintah mempertimbangkan dengan serius apakah akan menahan dana 255 juta dolar AS yang ditujukan untuk Islamabad, setelah mereka dipandang tak mampu memberantas kelompok teror di negara mereka.

"Kami memberikan pembayaran yang besar setiap tahunnya ke Pakistan. Mereka harus membantu," kata Trump saat mengumumkan strategi keamanan nasionalnya.

Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif, menanggapi pernyataan Trump di Twitter, mengatakan AS tidak dapat melimpahkan kegagalan orang-orangnya di Afghanistan kepada mereka.

Asif juga menyebut setiap dana bantuan yang diberikan AS kepada Pakistan telah disalurkan dan juga dilakukan diperiksa.

"Amerika Serikat seharus menjaga orang-orangnya bertanggung jawab atas kegagalannya di Afghanistan. Semua dana dari AS telah diaudit dengan benar dan layanan diberikan," kata dia.

Baca juga: China Masih Jual Minyak ke Korea Utara, Trump Kecewa

Pakistan berulang kali membantah tuduhan telah menutup mata terhadap pasukan militan dan teror.

Sebaliknya, mereka justru balik mengecam AS yang dianggap telah mengabaikan ribuan orang yang tewas di tanahnya dan menghabiskan miliaran dolar untuk melawan ekstremis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com